Mohon tunggu...
Fadhil Wildany Ulinnuha
Fadhil Wildany Ulinnuha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Dari Kita Oleh Kita dan Untuk Kita

Selanjutnya

Tutup

Money

Revitalisasi Terminal Baranangsiang Menjadi Tipe A Diiringi dengan TOD

24 Maret 2021   14:22 Diperbarui: 24 Maret 2021   14:24 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Wali Kota Bogor Bima Arya menilai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor tahun 2021 dengan total anggaran Rp 2,545 triliun berfokus pada pandemi COVID-19 diiringi ikhtiar bahwa tahun 2021 perekonomian Kota Bogor menggeliat dan bangkit kembali.

Tentunya agar ikhtiar itu dapat diwujudkan diperlukan sebuah program ataupun rencana yang mendorong.

Menurut Bima Arya, program Pemerintah Kota Bogor 2021 akan fokus pada lima program prioritas yakni kesehatan, pemulihan ekonomi, pendidikan, prioritas rencana pembangunan jangka menengah daerah, serta janji kampanye.

Dari kelima program yang difokuskan Bima Arya, diantaranya terdapat dua program yang kemungkinan dapat mewujudkan terjadinya revitalisasi Terminal Baranangsiang.

Pertama adalah RPJMD Kota Bogor (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Berdasarkan RPJMD Kota Bogor tahun 2019-2024, salah satunya terdapat rencana revitalisasi terminal penumpang Baranangsiang sebagai terminal penumpang tipe A. Hal tersebut dijadikan salah satu indikasi program utama karena kondisi Terminal Baranangsiang yang memprihatinkan, terlebih Terminal Baranangsiang sejak tahun 1990 pernah menjadi terminal terbaik di Jawa Barat dan bahkan di Indonesia. Tentunya seluruh elemen warga Kota Bogor akan malu apabila terminal kebanggaannya saat ini menjadi kumuh dan dilihat serta dirasakan oleh pengguna terminal dari berbagai wilayah lainnya.

Oleh karena itu diharapkan revitalisasi Terminal Baranangsiang pada rencana pembangunan jangka menengah daerah Kota Bogor 2019-2024 dapat terealisasikan.

Kemudian terdapat juga rencana terkait diadakannya kawasan Transit Oriented Development (TOD) pada Terminal Baranangsiang.

Hal ini dibuktikan dengan adanya pertemuan dan pembahasan lanjutan terkait Terminal Baranangsiang bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan PT Pancakarya Grahatama Indonesia (PGI) di balai Kota Bogor, Rabu (24/03/2021) siang.

Pertemuan itu dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim yang sekaligus menghadirkan Direktur Prasarana BPTJ Kemenhub, Edi Nursalam dan jajaran Direksi PT PGI.

"Kita minta dukungan ke wakil (Wakil Wali Kota Bogor) untuk tindak lanjut pembangunan terminal Baranangsiang. Kita akan mulai lagi, kaitannya dengan Pemda Bogor (Pemkot Bogor)," ujar Edi usai rapat tindak lanjut integrasi kawasan TOD Baranangsiang di Paseban Narayana, balai Kota Bogor.

Transit Oriented Development merupakan suatu kawasan dalam kota yang isinya menekankan pada penggabungan berbagai infrastruktur seperti mall, ruang publik, dan bangunan komersial lainnya yang didekatkan dengan transportasi publik.

Terminal Baranangsiang merupakan terminal yang letaknya sudah didukung dengan berbagai ruang dan tempat. Contohnya seperti letak Terminal Baranangsiang yang dekat dengan, mall, sekolah, kantor, dan bahkan tol pertama yang ada di Indonesia yaitu Tol Jagorawi. Sehingga tinggal menunggu aksi dari pemerintah untuk melaksanakan pembangunan terkait revitalisasi dan Transit Oriented Development pada Terminal Baranangsiang.

"Insya Allah tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan, tinggal bagaimana pendapat dari Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait dengan kerja sama antara pihak PT PGI dengan pihak BPTJ maupun Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tentang pembangunan TOD Terminal Baranangsiang ini," ujar Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.

Dengan terealisasikannya revitalisasi Terminal Baranangsiang dan Transit Oriented Development, hal ini akan memicu perkembangan maupun pemulihan ekonomi pada masa pandemi. Karena hal tersebut secara tidak langsung akan mengundang masyarakat untuk lebih menggunakan transportasi umum. Akibat banyak masyarakat yang menggunakan transportasi umum, hal itu juga akan mengurangi kemacetan yang diperoleh dari berkurangnya jumlah pengguna transportasi pribadi.

Kemudian yang kedua adalah program pemulihan ekonomi, program pemulihan ekonomi merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak COVID-19 terhadap perekonomian.

Pemulihan ekonomi khususnya pada masa pandemi merupakan salah satu hal yang harus dilakukan oleh semua kota/wilayah yang ada di Indonesia. Karena bagaimanapun ekonomi merupakan unsur penting yang akan membuat suatu kota/wilayah akan maju ataupun berkembang.

Untuk mewujudkan pemulihan ekonomi, salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu dengan memperbaiki tatanan transportasi. Memperbaiki tatanan transportasi seperti membangun kawasan Transit Oriented Development seperti yang sudah dilakukan oleh kota-kota maju di luar negeri.

Dengan begitu, menjadikan Terminal Baranangsiang sebagai kawasan Transit Oriented Development sekaligus merevitalisasikannya merupakan pilihan yang tepat.

Sehingga, jika dikaitkan antar program yang difokuskan oleh Bima Arya khususnya program pemulihan ekonomi dan rencana pembangunan jangka menengah itu akan saling berkesinambungan dan melengkapi satu sama lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun