Judul Buku : Lima Sekawan Memburu Kereta Api Hantu
Judul Asli : Five Go Off to Camp
Penulis : Enid Blyton
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 1948
Pertama
Jenis : Novel anak
Genre : Misteri, novel petualangan
Seri : Ke-7 dari 21
Alih Bahasa : Agus Setiadi
Desain dan : Laura Ellen Anderson
Ilustrasi
Terbit di : Jakarta, 1980
Indonesia
Cetakan : Ke-28 (tanggal) Februari 2022
ISBN : 9786020321271
Harga P. Jawa : Rp 43.000,00
Halaman : 248
Tebal Buku :1,5 cm
Ukuran : 11 x 18 cm
Lima sekawan adalah kelompok fiksi yang sering menjadi detektif cilik ketika mereka menemukan kasus-kasus misteri yang menarik dengan perjalanan petualangan yang seru juga mengasyikkan. Lima sekawan terdiri dari George (Georgina) Kirrin, Dick Kirrin, Julian Kirrin, Anne Kirrin, dan anjing yang menggemaskan yakni Timmy (Timothy).
George adalah anak perempuan berambut pendek yang keras kepala. George adalah saudara sepupunya Julian, Dick, dan Anne. Dick adalah anak yang baik hati dan suka makan. Dick seumuran dengan sepupunya George. Julian adalah anak yang tinggi serta peduli kepada saudaranya. Julian adalah anak tertua. Anne adalah anak yang sedikit penakut.
Anne adalah anak termuda dari saudaranya. Sedangkan Timmy adalah anjing kesayangan George yang cerdas dan patuh. Mereka berlima harus menyelesaikan misteri yang mereka hadapi, pada petualangan ini mereka harus memburu kereta api hantu tanpa masinis dan tanpa penumpang ditengah malam.
Sinopsis
Julian, Dick, George, Anne, dan anjing kesayangan George yakni Timmy sedang bersiap-siap pergi berkemah. Mereka sedang libur panjang, seperti setiap musim panas. Lima sekawan juga akan berkemah dengan Pak Luffy yang merupakan guru sekolah Julian dan Dick.
Hari Selasa pun tiba, mereka berempat bergegas memasukkan barang-barang kemah ke gerobak mobil Pak Luffy. Mobil Pak Luffy berderu keras dan roda berputar, keempat remaja melambai-lambai dengan gembira karena liburan yang mengasyikkan sudah dimulai.
Sepanjang perjalanan keempat remaja itu asyik mengobrol dengan Pak Luffy, sedangkan Timmy berbaring di kaki mereka. Sepanjang perjalanan keempat remaja itu asyik mengobrol dengan Pak Luffy, sedangkan Timmy berbaring di kaki mereka.
Mereka juga berhenti sejenak untuk makan siang dari perbekalan roti Pak Luffy. Mereka sudah tiba di tempat kemah yakni di lereng yang landai, berpagar tanaman perdu yang besar. Kemudian mereka beristirahat dengan meminum teh lalu menurunkan barang-barang dan mendirikan tenda untuk tidur karena bintang-bintang di langit sudah mulai terlihat.
Keesokannya pada pagi hari yang cerah, mereka bersiap untuk mandi dan sarapan kecuali Pak Luffy yang pergi lebih dulu untuk menangkap kupu-kupu. Ketika Anne pergi terdengar suara seperti gunung meletus di sekitar Anne, ternyata itu hanyalah suara dari terowongan kereta api di bawah padang belantara.
George, Julian, dan Dick bercerita tentang tempat pertanian yang baru mereka datangi. Mereka kemudian pergi untuk jalan-jalan dan menyadari jika ada terowongan kereta api di bawah padang belantara. Mereka sampai di sebuah jalan kecil dan mendaki padang berumput sampai ke puncak lereng.
Mereka melongo karena terdapat hamparan jaringan rel kosong dan sunyi di dalam lembah. Di sana mereka bertemu dengan Pak Sam yang mempunyai kaki kayu.
Pak Sam lalu bercerita dengan lima sekawan tentang kereta api hantu, pada suatu malam Pak Sam ketakutan dan bersembunyi di balik pintu gubuk karena kereta tanpa masinis dan tanpa penumpang itu datang menjemput.
Anne pun ketakutan mendengarnya, lantas Pak Sam menyuruh mereka berlima pergi dari tempat tersebut. Mereka berlima pergi dari pelataran itu dan berjalan kembali ke perkemahan.
Ketika perjalanan pulang, mereka bertemu pengembala biri-biri yang mengatakan jika terowongan itu sudah tidak dipakai lagi sejak 30 tahun yang lalu, tetapi kereta-kereta itu masih saja keluar masuk seperti dulu. Keesokannya mereka pergi ke peternakan dan memberi tahu Jock tentang misteri kereta api hantu.
Ketika itu ayah tiri Jock Pak Andrews memperingatkan anak-anak agar menjauh dari tempat kereta hantu. Tapi mereka Julian, Dick, dan Jock pergi untuk melihat kereta hantu. Mereka pergi tanpa George dan Anne. Ternyata kereta memang benar adanya, tapi kereta itu digunakan untuk mengangkut barang-barang hasil curian yang kemudian dijual ke pasar gelap.
George, Timmy dan Anne pun ikut ke terowongan kereta hantu, tapi Anne menunggu di luar. Tetapi penjaga mengetahui dan menangkap mereka yang dipimpin oleh Pak Andrews, tapi Anne berhasil lari dan pergi ke Pak Luffy. George yang bersembunyi di dalam kereta berusaha menyelamatkan saudaranya dan mencari jalan keluar.
Meskipun mereka ditangkap kembali, Anne dan Pak Luffy datang dengan polisi untuk menyelamatkan mereka. Setalah anak-anak selamat dan para penjahat ditangkap, anak-anak pun pergi kembali ke pertanian dan mengakhiri petualangan lima sekawan yang menyeramkan ini.
Kelebihan
Seri ke-7 lima sekawan ini menghadirkan misteri di tengah liburan musim panas Julian, Dick, George, Anne, dan anjing yang setia yakni Timmy. Dalam perjalanan mereka dihadirkan komedi yang cocok untuk anak-anak dan kisah persaudaran di antara mereka sepanjang alur cerita.
Bahasa yang digunakan di sini mudah dipahami khususnya oleh anak-anak. Penceritaannya runtut, suasana cerita yang mengasyikkan, dan terdapat ilustrasi gambar dari perjalanan alur cerita yang diceritakan. Novel ini terdapat 19 bab bagian cerita agar pembaca tidak kebingungan dalam memahami alur cerita.
Kekurangan
Seri ini kurasa penyampaian konflik ceritanya terlalu lambat dan tidak terlalu fokus pada penyelesaian misteri yang dihadapi lima sekawan. Ilustrasi yang disajikan kurang menarik karena tidak bewarna meskipun cover novel ini bewarna dan menarik.
Penyampaian alur ceritanya kurang solid dan akhir konflik yang kurang pas terkesan terjadi secara kebetulan. Meskipun judul seri ini memburu kereta api hantu tapi jalan cerita yang disajikan kurang menyeramkan dan kurang menegangkan.
Rekomendasi
Novel ini cocok dibaca oleh kalangan anak-anak yang berumur di atas 10 tahun dan remaja. Novel ini juga cocok bagi pembaca yang suka petualangan seru dan mengasyikkan tetapi tetap mudah dipahami sesuai imajinasi anak-anak dan remaja.
Cerita di seri novel ini juga menggambarkan persaudaraan dalam berbagai keadaan dan saling membantu antar saudara atau teman yang cocok untuk dibaca oleh anak-anak dan remaja. Di novel juga banyak peristiwa yang menyenangkan, kebersamaan, dan misteri yang seru untuk dipecahkan bersama-sama.
Diresensi oleh Fadhil Alman Ramadhan
SMAN 1 Kepanjen
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI