Mohon tunggu...
Moh. Fadhil
Moh. Fadhil Mohon Tunggu... Dosen - Dosen IAIN Pontianak

Lecturer - Mengaji dan mengkaji hakekat kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mata Novel: Buramnya Keadilan

26 Februari 2018   23:26 Diperbarui: 27 Februari 2018   13:01 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nasional.kompas.com/read/2018/02/22/17022881/kuasa-hukum-sebut-kasus-penyerangan-novel-baswedan-utang-kapolri

Mata fisik Novel mungkin tengah cacat akibat ulah para pengecut yang berdiri liar di balik bayangan tirai, tetapi mereka tak sadar telah membangun mata bathin Novel dan juga publik bahwa perjuangan tak pernah usai dan kini mata Novel akan menjadi teropong bagi publik untuk terus mengawasi dan melawan segala macam bentuk ketidakadilan dan rakusnya para pengabdi korupsi.

Kini kita berharap mata Presiden mampu terhubung secara paralel dengan mata Novel dan mata publik yang menanti seberkas cahaya yang mampu merehabilitasi buramnya visualisasi fisik Novel dan juga mempertajam mata keadilan. Pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) akan menjadi usaha yang konstruktif bagi pemerintah dalam melengkapi kinerja penyidikan dan akan menjadi alarm bagi para koruptor bahwa menantang KPK berarti melawan Negara. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun