Mohon tunggu...
Fadhel Fikri
Fadhel Fikri Mohon Tunggu... Lainnya - Penulisa Lepas dari Sophia Institute

Hanya seorang yang ingin berbagi tulisan dan pengetahuan. Ilmu itu mahal maka dari itu kita harus memberikannya dengan cuma-cuma kepada mereka yang mau belajar.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menanam Kembali Makna Cinta dengan Kajian Dalil tentang Cinta

20 Januari 2022   20:18 Diperbarui: 20 Januari 2022   20:58 2313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love Pendant Necklace: pexels.com

“Dan di antara tanda-tanda kasih sayang-Nya adalah bahwa Dia menciptakan bagi kalian, kaum laki-laki, istri-istri yang berasal dari jenis kalian untuk kalian cintai. Dia menjadikan kasih sayang antara kalian dan mereka. Sesungguhnya di dalam hal itu semua terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir tentang ciptaan Allah.”

Baca Juga: Perempuan dalam Jeratan Nikah Muda

Dari dua penafsiran di atas para ulama secara sadar memaknai cinta itu dengan bahasa yang hampir sama. Karena memaknai cinta itu lebih mudah daripada melaksanakan cinta, buktinya saat mau menikah syarat-syarat yang harus dipenuhi sangatlah banyak; sehingga membuat pernikahan menyusahkan, padahal Islam secara pra syarat sangatlah mudah, maka yang membuat cinta itu rumit; adalah manusia itu sendiri. Namun itu menjadi perdebatan sampai saat ini, tetapi kembali lagi ke hakikatnya, “cinta itu mudah dalam pandangan Allah dan akan menjadi rumit ketika manusia yang menerjemahkannya.”

Cinta juga bukan sekedar suka sama suka terhadap manusia saja, tapi juga kepada Allah dan segala bentuk ciptaan-Nya. Tapi lebih dari itu; cinta bermakna “menerima”, baik buruknya, tinggi pendeknya dan lain-lain, cinta itu harus saling melengkapi dan saling bersinergi, karena mencari cinta; bukan mencari yang cocok tapi bagaimana kita bisa mencocokan diri.

Kekasih Allah Swt adalah Rasulullah, sebagaimana disebutkan dalam dalil QS. Taha ayat 41, maka kekasihku adalah wanita yang siap mencocokan dirinya kepadaku dan aku siap mencocokan diriku kepadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun