Mohon tunggu...
Fadhel Fikri
Fadhel Fikri Mohon Tunggu... Penulis - Co-Founder Sophia Institute dan Pembisnis Sabda Literasi Palu

Co-Founder Sophia Institute Palu, serta pegiat filsafat dan sains. Selain itu, sedang menghasilkan bisnis online di https://sabdaliterasi.xyz

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Buku Agnostisisme: Sebuah Pengantar Singkat oleh Robin Le Poidevin

10 November 2024   20:21 Diperbarui: 12 November 2024   00:47 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ebook Sabdaliterasi.xyz

Dalam dunia filsafat agama, agnostisisme seringkali dianggap sebagai posisi "di tengah" antara keyakinan religius dan ateisme. Namun, bagaimana sebenarnya posisi ini dipahami secara mendalam? Buku "Agnostisisme: Sebuah Pengantar Singkat" karya Robin Le Poidevin menghadirkan perspektif yang berbeda mengenai agnostisisme sebagai pilihan intelektual dan filosofis. Le Poidevin, seorang filsuf kontemporer yang dikenal karena karya-karyanya di bidang filsafat agama dan metafisika, membawa kita ke dalam pemahaman yang lebih luas tentang apa yang sebenarnya dimaksud dengan agnostisisme. 

Artikel ini akan mengulas buku tersebut secara kritis dan mengeksplorasi relevansinya dalam konteks pemikiran modern.

Dapatkan Buku: Agnostisisme; Sebuah Pengantar Singkat

Latar Belakang dan Konteks Buku

"Agnostisisme: Sebuah Pengantar Singkat" diterbitkan pertama kali dalam bahasa Inggris dengan judul "Agnosticism: A Very Short Introduction" oleh Oxford University Press. Buku ini merupakan bagian dari seri "Very Short Introductions" yang populer di kalangan pembaca dan akademisi karena berhasil memberikan gambaran ringkas namun komprehensif tentang topik-topik tertentu. Dalam bukunya, Le Poidevin mengupas berbagai aspek agnostisisme, mulai dari argumen epistemologis, implikasi teologis, hingga pengaruhnya terhadap etika dan makna hidup.

Le Poidevin mengajak pembaca untuk mempertimbangkan agnostisisme bukan hanya sebagai posisi skeptis atau "ketidakpastian," melainkan sebagai pandangan yang aktif mempertanyakan klaim pengetahuan, khususnya dalam hal keyakinan metafisik dan keberadaan Tuhan. Dalam konteks modern yang penuh dengan pertarungan ideologis, pemahaman tentang agnostisisme dapat membantu kita memahami kompleksitas debat antara ateisme dan religiusitas.

Inti dan Argumen Utama dalam Buku

Buku ini terdiri dari beberapa bab yang disusun secara sistematis untuk memaparkan dasar-dasar agnostisisme serta berbagai argumen yang mendukung dan menentangnya. Le Poidevin membahas agnostisisme melalui lensa filsafat dan epistemologi, yakni cabang filsafat yang membahas tentang sumber, batas, dan kriteria pengetahuan. Dalam agnostisisme, menurut Le Poidevin, terdapat dua klaim penting:

1. Klaim bahwa pengetahuan tentang Tuhan tidak mungkin diperoleh -- Agnostisisme sering dilihat sebagai posisi yang menyangkal kemampuan manusia untuk memperoleh kepastian mengenai keberadaan Tuhan. Le Poidevin mengeksplorasi ide ini melalui argumen-argumen dari tokoh-tokoh seperti David Hume dan Immanuel Kant, yang menekankan keterbatasan akal manusia dalam memahami realitas yang mungkin berada di luar kemampuan indra dan logika kita.

2. Agnostisisme sebagai bentuk kejujuran intelektual -- Le Poidevin juga menyoroti agnostisisme sebagai pendekatan yang lebih "jujur" dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan besar. Alih-alih terburu-buru mengambil kesimpulan, seorang agnostik akan dengan rendah hati mengakui ketidakmampuannya untuk memberikan jawaban final. Hal ini berbeda dengan sikap dogmatis, baik dari sisi kepercayaan agama maupun ateisme.

Melalui kedua poin ini, Le Poidevin mengajak pembaca untuk memandang agnostisisme sebagai alternatif yang lebih moderat namun penuh makna. Pendekatan ini terutama relevan dalam dunia modern di mana klaim absolut sering kali bertentangan dan memicu konflik.

Relevansi Agnostisisme dalam Dunia Modern

Le Poidevin memperkenalkan agnostisisme sebagai pendekatan yang sejalan dengan semangat ilmu pengetahuan modern yang skeptis dan terbuka terhadap bukti baru. Agnostisisme, dalam pandangannya, bukanlah sekadar keraguan atau kebimbangan, melainkan bentuk pengakuan akan keterbatasan pengetahuan manusia. Dalam konteks ini, agnostisisme dapat dilihat sebagai respons terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang terus berkembang, di mana jawaban pasti terhadap berbagai pertanyaan masih menjadi misteri.

Sebagai contoh, dalam debat tentang asal-usul alam semesta, agnostisisme dapat membantu kita menghargai bahwa baik pandangan religius maupun teori sains modern seperti Big Bang tidak dapat memberikan jawaban final. Pendekatan ini mendorong manusia untuk terus mencari tanpa mengklaim kepastian yang tidak terjangkau, suatu sikap yang sangat penting dalam dunia yang penuh ketidakpastian dan perubahan.

Kritik dan Keterbatasan Buku

Meskipun buku ini memberikan wawasan yang kaya, terdapat beberapa kritik yang mungkin muncul. Pertama, pembahasan tentang agnostisisme dalam konteks non-Barat atau dalam agama-agama Timur seperti Buddhisme atau Hindu tidak diangkat oleh Le Poidevin. Perspektif agnostisisme dalam konteks budaya yang berbeda ini bisa memberikan sudut pandang yang lebih kaya dan beragam, mengingat bahwa keraguan atau posisi "tidak tahu" sering ditemukan dalam tradisi mistisisme Timur.

Selain itu, bagi pembaca yang mencari analisis yang lebih mendalam, buku ini mungkin terasa terlalu ringkas. Sebagai pengantar, Le Poidevin memang sukses memberikan gambaran yang luas, namun untuk analisis yang lebih mendetail, diperlukan bacaan tambahan. Buku ini lebih cocok bagi pembaca yang ingin mendapatkan pemahaman dasar tentang agnostisisme daripada eksplorasi mendalam.

Dapatkan Buku: Agnostisisme; Sebuah Pengantar Singkat

Kesimpulan

"Agnostisisme: Sebuah Pengantar Singkat" karya Robin Le Poidevin adalah bacaan yang relevan bagi siapa saja yang tertarik memahami posisi di antara kepercayaan absolut dan penolakan total terhadap keberadaan Tuhan. Dalam dunia yang sering kali menghadirkan klaim-klaim ekstrem dari berbagai sisi, agnostisisme menawarkan pendekatan yang lebih moderat dan reflektif.

Buku ini mengingatkan kita akan pentingnya kejujuran intelektual dan keterbukaan terhadap ketidakpastian. Melalui penjelasan yang sederhana namun kuat, Le Poidevin memberikan argumen bahwa agnostisisme adalah sikap yang sesuai dengan kehidupan modern di mana segala sesuatu terus berubah. Dalam pencarian kita akan makna hidup, mungkin agnostisisme adalah jalan tengah yang membawa kita lebih dekat pada pemahaman yang tulus terhadap realitas yang kompleks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun