Mohon tunggu...
Fadh Ahmad Arifan
Fadh Ahmad Arifan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pernah bersekolah di MI Attaraqqie. Penggemar mie ayam dan Jemblem

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Din Syamsuddin Bicara Teori Konspirasi

16 Mei 2018   13:19 Diperbarui: 16 Mei 2018   14:05 2007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiap muncul peristiwa teror. Muncul juga tiga Persepsi di sebagian benak fikiran masyarakat, menganggap terorisme sebagai konspirasi, rekayasa dan Pengalihan isu.

Tempo hari seorang perempuan berinisial FSA diamankan polisi lantaran menyebut di akun Facebooknya bahwa tragedi serangan bom di Surabaya adalah rekayasa pemerintah. FSA juga menulis tragedi Surabaya sebuah drama yang dibuat polisi agar anggaran Densus 88 Antiteror ditambah (detik.com, 14 Mei 2018).

Boleh jadi, karena FSA hanya orang biasa dan bicara tanpa diperkuat data ilmiah, maka aparat tidak sungkan lagi menciduknya.

Dalam acara ILC TV One "Tragedi Mako brimob dan Surabaya" (Selasa, 15 Mei 2018), setelah menyimak pemaparan Sofyan Tsauri (mantan pelaku teror), mantan Ketua umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Din syamsuddin langsung memaparkan teori konspirasi. Saya amati, hanya Prof Din dan Dr. Abd Mu'thi yang memberikan argumen mencerahkan, dibanding narasumber lainnya.

Semasa kuliah di Amerika serikat, salah satu promotornya keberatan sekali dengan teori konspirasi. Kalau ada mahasiswa yang bawa-bawa teori konspirasi dalam forum ilmiah, langsung dituduh aneh aneh. "Konspirasi itu ada dalam Kehidupan manusia, buka Quran al imran ayat 54. Wamakaru Wamakarallah Wallahu Khairulmakirin.." ujar Prof Din.

Itu bukti nyata konspirasi. Masih kata Prof Din "Jangan secara mutlak menyalahkan teori konspirasi. Dengan mengatakan teori itu yang sesat. Di dalam memahami persoalan ini, jangan pakai kacamata kuda". Buku-buku orang Barat sendiri mengakui hal itu. Prof Din dengan tegas berbeda pendapat dalam forum ILC.

"Persoalan kasus terorisme di domestik, apakah ada Konspirasi atau tidak, saya tidak menyatakan begitu. Tapi secara global saya berani menyatakan Isis dan al Qaeda itu Fabrikasi (baca :produk buatan)". Prof Din di akhir sesi ILC mendorong publik agar membuka wawasan dan tidak menganalisa terorisme dengan kacamata kuda. Karena hal itu bisa menyesatkan.

Seusai Prof Din memaparkan teori Konspirasi, tiba-tiba mantan kepala BNPT Ansyaad mbai menambahkan penjelasan. "Al Qaeda dibentuk untuk menghancurkan uni Soviet di Afghanistan." Dari penjelasan Ansyaad semakin membenarkan argumen yang disampaikan Prof Din.

Karena penjelasan Ansyaad mbai makin melebar. Lantas dihentikan oleh Karni ilyas. Acara ILC ditutup dengan hasil riset dari Prof Robert Pape, Universitas Chicago. Robert meneliti 3000 kasus bom bunuh diri, dari tahun 1918-2005. "Sangat kecil hubungan antara bom bunuh diri dengan fundamentalis islam atau agama lain manapun. Sebagian besar dari bom bunuh diri itu adalah strategi kaum sekular".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun