Mohon tunggu...
Fadh Ahmad Arifan
Fadh Ahmad Arifan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pernah bersekolah di MI Attaraqqie. Penggemar mie ayam dan Jemblem

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyambut Gembira Komik "Onan Hiroshi"

25 Februari 2018   13:15 Diperbarui: 25 Februari 2018   15:20 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagian besar warga Net di Indonesia menyambut gembira komik strip Onan hiroshi. Kegembiraan tersebut diwujudkan dalam penyebaran komik strip itu ke berbagai grup whatsApp dan facebook. Komik yang menyindir Mr. YKW ngemis-ngemis ke Jepang demi membiayai kereta mangkrak made In Cina. Mangkrak karena tersendatnya pembebasan lahan. Selain mangkrak, biaya proyek ini makin membengkak.

Situs Okezone.com pada 21 Februari 2018 mengabarkan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan biaya proyek pembangunan Kereta Api (KA) Cepat Jakarta- Bandung bertambah menjadi USD 6,071 miliar (Rp 81,95 triliun) dari sebelumnya sebesar USD 5,9 miliar (Rp 80,83 triliun). Penambahan tersebut disebabkan masuknya biaya asuransi dan komponen debt service reserve accounting (DSRA).

Hari ini, akun facebook dan twitter milik Onan hiroshi raib. Tak sedikit Penggemar Mr. YKW mulai menyebar opini dan postingan tandingan demi membela pujaannya. Nasi sudah menjadi bubur. Bukan hanya kereta cepat mangkrak, Tol yang sedang dibangun di Pasuruan ambruk tiang pancangnya. Bahkan Tol becakayu yang diresmikan november 2017 baja penahan cetakan beton (bekisting) pada tiang jalan juga ambruk.

"Banyak konstruksi kita ini sekarang kan dibiayai dari utang. Kalau banyak konstruksinya ambruk sebelum jadi, investor pasti bertanya, bisa nggak nih Indonesia mengembalikan utangnya," tutur Pakar Konstruksi dan Teknik Sipil dari Universitas Indonesia, Sabrun Jamil Amperawan saat berbincang dengan situs Detik finance.

"Karena begini, kan konstruksi itu usianya harus tahan minimal 50 atau 100 tahun. Nah, kalau banyak yang ambruk begini kan jadi pertanyaan, jangan-jangan belum 50 tahun sudah ambruk. Nanti bagaimana investasinya mau kembali? Yang ada rugi kan?" sebutnya.

Mr. YKW mewarisi kebiasaan rezim sebelumnya. Membangun proyek mercusuar atau prestisius, namun tidak jelas kelanjutannya!. Saya berani sebut disini, jembatan Selat sunda, Signature tower hingga PLTN Muria. Proyek Hambalang juga tidak jelas nasibnya. Bos besar dibalik proyek Hambalang belum disentuh KPK.

Dari kacamata seorang rakyat yang dibebani aneka pungutan pajak, saya hanya bisa berdoa agar setelah tahun 2024, negara ini dikaruniai Allah swt pemimpin visioner, amanah dan punya master plan yang jelas, tak asal mencetuskan proyek prestisius yang usianya belum beberapa tahun ambruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun