Mohon tunggu...
Fadel Muhammad
Fadel Muhammad Mohon Tunggu... Tentara - orang bandung

kudu pinter

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Semua Bisa Diwujudkan

13 Februari 2021   23:47 Diperbarui: 13 Februari 2021   23:52 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Nama : Fadel muhammad lauza febriawan 

Kisah inpiratif

Ada seorang anak lelaki ia tinggal disebuah perkampungan tepatnya kaki gunung, ia tinggal hanya dengan kedua orangtuanya yang hidup kurang berkecukupan, lelaki itu diberi nama syakir, tidak tanpa alasan ibunya memberikan nama tersebut memiliki arti yaitu  lelaki yang selalu bersyukur. Ia memiliki seorang ayah yang sudah paruh baya yang tidak bisa lagi bekerja dan hanya bisa terbaring lemah sambil merenungkan mengapa nasib hidupnya seperti ini. Keadaan ayahnya ini disebabkan karena dahulu saat ayahnya bekerja di proyek ayahnya mengalami kecelakaan yang sangat fatal, syakir pun akhirnya memiliki trauma terhadap bangunan tinggi dan pekerja yang terlibat didalamnya. Syakir bertekad agar ia tidak bernasib sama seperti ayahnya ia tidak akan bekerja disemua bidang yang berhubungan dengan proyek. Sedangkan ibunya harus menggantikan peran ayahnya untuk mencari nafkah dan hanya bisa berjualan tempe mendoan. Yang setiap harinya hanya ikut berjualan di warung tetangganya. Mereka hidup dengan sangat sederhana bahkan segala keinginan yang mereka mau mereka tunda karena uang yang mereka dapatkan dari jualan tempe mendoan hanya bener-benar cukup untuk makan bahkan terkadang ibunya pun harus meminjam uang ketetangga apabila tempe mendoan yang mereka jual tidak laku habis. Syakir bersekolah disalah satu sekolah menengah atas negeri didaerah tempatnya tinggal, ia merupakan seorang murid yang tidak begitu aktif dalam kegiatan sekolah, ia hanya pergi kesekolah lalu pergi pulang, ia juga tidak banyak bergaul dengan teman-temannya.

Disekolah syakir banyak anak-anak yang menggunakan sepeda motor disekolah, awalnya syakir merasa biasa saja tapi lama kelamaan syakir merasa iri dan berpikir bahwa jika ia memiliki sepeda motor mungkin ia akan lebih mudah dan cepat datang kesekolah, ia juga akan bisa membantu ibu untuk menjual tempe dan tidak hanya dititipkan ditetangga. Syakir pun melakukan berbagai upaya untuk membeli motor, salah satunya ia bertugas menunggui kolam pemancingan milik seorang juragan beras dikampungnya. Tetapi perjuangannya sia-sia uang yang telah ia kumpulkan habis ketika dipakai ibunya untuk biaya kehidupannya sehari-hari. Syakirpun jadi patah semangat dan mulai melupakan keinginannya. Ia merasa sangat marah karena ia terlahir dari keluarga yang kurang mampu sehingga dia tidak bisa membeli apa yang ia mau, ia juga hanya bisa bertahan hidup dengan uang seadanya dan karena keadaan ayahnya yang terbaring lemah ia pun terpaksa harus menjaga ayahnya, dia pun sangat merasa lelah dengan kehidupannya. Karena kesal syakir secara tidak sengaja membentak ibunya tetapi ibunya malah meminta maaf dan membuat syakir merasa tidak enak, ibunya menjelaskan bahwa kita tidak bisa memilih kita dilahirkan dari keluarga yang seperti apaa, kita hanya bisa menerimanya dengan ikhlas dan selalu bersyukur, lalu syakir pun meminta maaf  kepada ibunya.

Tak terasa syakirpun telah menginjak  semester akhir disekolahnya, saat ini ia sedang melakukan ujian praktek PKWU ujian prakteknya mengharuskan siswa untuk membuat suatu hidangan khas dari nusantara, awalnya syakir bingung untuk membuat apa tetapi ibunya menyarankan untuk membuat tempe mendoan saja, akhirnya syakir pun memutuskan untuk membuat tempe mendoan. Saat syakir membawa tempe mendoan kesekolah salah seorang guru tertarik untuk membantu syakir mendistribusikan dagangannya. Akhirnya tempe mendoan buatan syakir dan ibunya dijual dikantin, tempe mendoan itu disukai banyak orang karena rasanya yang enak sehingga syakir mendapatkan keuntungan yang sangat besar.

Tak terasa syakir pun lulus dari sekolah dengan nilai yang cukup memuaskan, ia lun memutuskan untuk fokus dalam menjual tempe mendoan dan memilih untuk menunda pendidikannya tersebut, usaha tempe mendoan yang dirintis syakir mulai mengalami perkembangan dari yang asalnya berjualan di kantin sekolah sampai ia bisa berjualan diruko yang miliknya sendiri. Syakir pun melupakan pendidikannya karena merasa sudah puas dengan penghasilannya saat ini, tetapi suatu hari saat mengobrol dengan ibunya

"Akhirnya ya kamu bisa mewujudkan mimpi kamu, sekarang hidup kita serba berkecukupan"

" Alhamdulillah ini semua berkat do'a ibu"

" Tapi nak, memangnya kamu tidak mau melanjutkan pendidikan?"

" Syakir takut tidak fokus mengelola kedai jika syakir harus kuliah"

" Ibu yakin kamu bisa melakukan keduanya, ingat pendidikan itu sangat penting dan akan berguna kedepannya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun