" Kalau ibu meminta syakir begitu, syakir akan kuliah"
" Alhamdulillah ibu doa kan yang terbaik"
Setahun setelahnya syakir pun akhirnya mendaftarkan diri untuk berkuliah dengan jurusan manajemen bisnis. Ia kuliah sembari mengelola usaha tempo mendoanya. Setelah Syakir menjalani kuliahnya ia merasa lelah dengan bisnisnya karena ia juga memikirkan kuliahnya yang selalu saja setiap harinya ada tugas yang membuat ia tidak bisa membantu ibunya berdagang tempe mendoan. Suatu hari ia berbincang dengan Ibunya mengenai bisnis mereka
"Ibu...apa ibu ngga cape dagang tempe sendirian?"ujar Syakir
"Iya anakku Syakir Ibu merasa lelah, tapi insyaallah ibu kuat"
"Setelah Syakir masuk kuliah Syakir tidak bisa nemenin ibu dagang di ruko karena banyak tugas bu.."
"Tidak apa apa Syakir, insyaallah Ibu kuat." Balas ibu
" Syakir ingin Ibu diam saja dirumah istirahat dan kita cari karyawan untuk berjualan tempe mendoan."pinta Syakir
" Kalau kamu ingin seperti itu Ibu setuju saja asal kamu cari karyawan yang bekerja jujur dan amanah."
Setelah Syakir dan Ibunya berbincang mereka akhirnya setuju dan mencari karyawan untuk bekerja di ruko.  Syakirpun mendapatkan karyawan dan mulai dipekerjakan diroko miliknya. Tak terasa ia telah menjalani kuliah selama 3 semester,  Saat kuliah dia banyak mendapatkan ilmu untuk mengembangkan bisnisnya hingga saat ia mendekati kelulusan  ia pun langsung membuka beberapa cabang untuk usaha tempe mendoannya.Semakin waktu berjalan usaha tempe mendoannya sudah memiliki banyak cabang di berbagai kota.
Setelah Syakir lulus dari kuliahnya ia sudah mendapat pengalaman banyak untuk berbisnis, Syakir bisa mengembangkan bisnisnya menjadi semakin besar, dan kedua orangtua nya sangat bangga terhadap pencapaian yang sudah diraih oleh Syakir, tetapi Syakir sendiri tidak ingin cepat puas dengan hasil itu ia ingin lebih mengembangkan bisnisnya terus menerus sehingga ia sudah bisa memberi apa yang diinginkian oleh kedua orangtuanya selebih terhadap ayahnya yang paruh baya.