Mohon tunggu...
fadel ahmad
fadel ahmad Mohon Tunggu... Administrasi - Penulisa bebas

Hanya ingin berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencari Tahu Kebenaran: Fatima Mernissi Mengkritik Tafsiran Hadis Misoginis

21 Januari 2022   12:35 Diperbarui: 21 Januari 2022   12:47 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hadis misoginis seringkali dijadikan dalil untuk menundukkan perempuan, bahkan mendiskriminasi perempuan. Perempuan dilarang menjadi pemimpin, perempuan sebagai sumber fitnah, hingga perempuan sebagai pembatal shalat, dll. 

Pertanyaannya di sini, Mengapa sulit sekali hidup menjadi seorang perempuan? Bukankah keadilan itu benar adanya? Lalu apakah semua stigmanisasi diatas itu benar?

Dalam membincang Hadis Misoginis, saya berangkat dari pemikiran Fatima Mernissi yang cenderung bijak dan teliti dalam melihat suatu dalil, khususnya hadis. 

Fatima Mernissi secara tegas menolak adanya hadis yang bernuansa misoginis. Bagi Fatima Mernissi, semua hadis yang bersumber dari Rasulullah semua bernilai baik (tidak ada diskriminasi terhadap kaum perempuan).

Hal ini terjadi karena terdapat perbedaan kedudukan perempuan antara masa Pra Islam (Jahiliyyah) dan Pasca datangnya Islam. Rasulullah sendirilah yang menjunjung tinggi kehormatan permpuan.

Pada masa Jahiliyyah perempuan dikubur hidup-hidup, perempuan diasingkan dalam keadaan haidl , dll. Kemudian Rasulullah meluruskan semuanya.

Siapakah Fatima Mernissi ?

Fatima Mernissi merupakan seorang Feminis Asal Maroko yang sangat aktif dalam kajian keperempuanan. Saat belia, Mernissi tinggal di Harem. 

Harem merupakan tempat perkumpulan satu keluarga yang digunakan sebagai tempat perlindungan anak-anak dan janda, dan biasanya Harem ini dikuasai oleh laki-laki.  

Di tempat inilah yang kemudian membuat Mernissi tumbuh menjadi wanita  kritis, terutama yang berkaitan tentang perempuan.

Dalam proses pengembaraan nya, Mernissi mengambil studi di bidang Sosiologi dan bekerja di Departemen Sosiologi di Universitas V Rabatah, kemudian lanjut di Universitas Brandeis Amerika dengan program Beasiswa dengan gelar Ph.D dalam bidang Sosiologi.

Melalui jiwa Sosiolog nya, Mernissi ingin memperbaiki pemahaman Hadis Misoginis yang dirasa mendiskriminasi perempuan. hal ini dilatarbelakangi oleh pengalaman pribadi Mernissi yang melihat adanya ketidakadilan dan ketimpangan yang terjadi pada perempuan di masa lalu.

Kritik Fatima Mernissi Terhadap Hadis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun