Kelompok 2 PKL 3 Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW telah menyelesaikan kegiatan pembuatan alat dan melakukan beberapa uji coba yang dimulai dari 30 Agustus sampai 6 Oktober. Lalu dilanjutkan dengan penerapan alat di Dusun Banaran pada tanggal 20 Oktober – 20 November.
Dalam kelompok 2 PKL 3, terdapat 6 anggota mahasiswa yang terdiri dari Thenylien Pinike Rumwaropen (522023702), Brillian Alejandro Recito (522020012), Fadel Annand Ilham Amirdha (522020034), Muhammad Rifa’I (522020040), Nadia Desinta Maharani (522020048), Jason Rico Nathaniel Mellu (522029048) dan dibimbing oleh dosen Dr. Tinjung Mary Prihtanti, S.P., M.P. serta pembimbing desa yaitu Ikhsan Nudin.         Â
Dusun Banaran terletak di Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Masyarakat Dusun Banaran rata-rata bermatapencaharian sebagai petani. Komoditas pertanian yang digunakan sebagai matapencaharian petani di Dusun Banaran pada umumnya sayuran hortikultura seperti wortel, sawi, brokoli, kentang dan lain-lain.
Dalam rutinitas sehari-hari masyarakat Dusun Banaran, Dusun ini memiliki permasalahan sampah yang setiap tahunnya mengalami peningkatan akibat dari rutinitas masyarakat maupun pertumbuhan masyarakat yang terus meningkat. Selain itu, pada proses budidaya sayuran terdapat sampah atau limbah pertanian yang cukup banyak. Limbah atau sampah tersebut berasal dari tanaman kubis, wortel, brokoli, kentang dan tanaman lainnya.
Mengenai permasalahan tersebut, kelompok kami melakukan program untuk mengatasi permasahalan sampah atau limbah organik dengan menjadikan pupuk padat dan pupuk cair melalui proses pengomposan. Proses pengomposan dilakukan melalui alat komposter sederhana. Alat komposter ini bermanfaat sebagai penampungan sampah atau limbah di pertanian. Alat tersebut dapat di rakit sendiri dengan menyesuaikan ukuran yang dibutuhkan berdasarkan sampah organik yang dihasilkan.
 -Â
Hasil dari pengomposan akan menghasilkan pupuk padat dan pupuk cair yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman. Manfaat tersebut meliputi memperbaiki struktur tanah, memperbaiki pori-pori tanah, menjadi sumber energi bagi bakteri maupun mikroorganisme, memperbaiki unsur hara tanah baik berupa unsur hara tersedia bagi tanaman maupun yang belum tersedia bagi tanaman, ekosistem tanah dan lingkungan terjaga.Bahan yang digunakan dalam perakitan alat komposter sederhana sangat terjangkau dalam segi harga atau dapat menggunakan bahan bekas. Bahan yang digunakan dalam pembuatan alat komposter sederhana diantaranya ember atau tong, paralon (ukuran menyesuaikan), T paralon, L paralon, kran air, penyaring kompos (dapat dibuat dari tutup ember ataupun alas kue), drat kran air, shock toren. Untuk alat tambahan diantaranya bor, gunting, meteran, mesin gerinda tangan atau gergaji besi dan spidol.
Cara pembuatan dan kerja alat komposter sederhana diantaranya ember digunakan sebagai wadah sekaligus bahan yang akan dirombak (dilubangi sebagai saluran pembuangan udara dan lubang yang dekat pada dasar ember untuk kran air), paralon digunakan sebagai sambungan T dan L paralon, selain itu digunakan sebagai saluran pembuangan udara, kran diletakkan mendekati dasar ember dengan fungsi untuk mengalirkan pupuk cair yang ada pada ember, tutup ember atau alas kue digunakan untuk penyaringan sampah atau limbah organik dan tumpuan saringan terbuat dari T dan L paralon yang disambung dengan paralon. Apabila alat sudah jadi, maka masukkan sampah organik yang telah dipotong halus (dicacah), lalu campurkan EM4 dan molase yang telah dicampur oleh air, setelah itu tuang ke sampah yang telah ada di dalam ember dan aduk menyeluruh (pengadukan dilakukan secara berkala), setelah 5 minggu pupuk cair dapat dipanen dan dapat digunakan (1 L pupuk cair dapat diaplikasikan dalam 20 liter air).
Alat aerob komposter sederhana ini telah disosialisasikan kepada masyarakat di Dusun Banaran tepatnya rt 02/04. Masyarakat tersebut memberikan feedback yang positif terhadap alat aerob komposter sederhana. Banyak yang menanyakan mengenai pembuatan alat dan cara pemakaian pupuk yang telah jadi. Alat aerob komposter sederhana ini juga telah di serahkan kepada masyarakat banaran rt 02/04 melalui ketua rt 02/04.
Tujuan dari kelompok kami adalah memberikan inovasi mengenai solusi dalam mengatasi permasalahan sampah dan limbah organik yang ada di Dusun Banaran, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, serta menjaga kelestarian lingkungan di Dusun Banaran.
JAYA TERUS DESA SUMBEREJO DUSUN BANARAN !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H