Mohon tunggu...
fadel hil hakim
fadel hil hakim Mohon Tunggu... lainnya -

pembelajar tanpa henti, praktisi kajian strategis pemerintah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

pengalaman batin spiritual dibulan suci

15 Agustus 2010   19:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:00 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ini adalah tugas yang ditugaskan oleh tuan guru saya. pengalaman di bulan ramadahan kali ini sebenarnya hampir sama dengan  pengalaman tahun kemarin. seperti seharusnya ketika seorang muslim di wajibkan untuk menahan lapar dari subuh hingga petang hari. hati ini kadang mengeluh ketika bulan ramadhan, ketika kadang waktu terasa amats angat cepat enatah kenapa di bulan ini apakah karena ke istimewaan bulan suci ini maka bulan yang selalu dinanti oleh setiap muslim sejati ini terasa cepat berlalu.

Apakah kedatangannya bulan suci ini akan memperkaya keberagamaan kita, tergantung bagaimana kita menjalaninya. Religiusitas secara khusus begitu dekat dengan umat Islam. Setiap siang hingga malam hari alunan ayat suci hingga penceramah terdengar di mana-mana, dari masjid, mushala hingga tempat lain. Fenomena ini dapat disebut nuansa religius jika ukuran yang dipakai sekadar merujuk simbol agama, kesemarakan ritual, dan sejenisnya. Namun, jika parameter yang digunakan adalah substansi ajaran agama, kita mungkin sepakat, religiusitas keberpuasaan yang selama ini mentradisi di Indonesia (di sekeliling kita) masih jauh dari nilai-nilai keberagamaan hakiki.Banyak orang yang berpuasa, tetapi perilakunya sama sekali tidak mencerminkan nilai-nilai puasa.

Sebagian menyikapi puasa sekadar tradisi dalam kehidupan yang nyaris tanpa perubahan. Yang lain menjalankan puasa untuk menunjukkan keangkuhan melalui tindakan yang merugikan orang lain. Karena itu, bulan Puasa tiba, lalu berlalu, tetapi tidak ada gejala signifikan menuju proses pencerahan kehidupan, individual maupun sosial.

jadi disini sebagai seorang muslim hendaknya kita mengerti dan mengetahui arti penting puasa bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga saja. puasa pada tahun ini saya sangat berharap untuk bisa lebih baik dari tahun kemarin. dan agaknya setelah mengalami beberapa hari awal di bulan suci ini saya merasakan bahwasannya saya akan menjadi orang yang lebih baik setelah melalui romadhon kali ini, semoga saja begitu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun