Liberalisme muncul sebagai kontra terhadap realisme. Pendekatan ini memiliki pandangan yang lebih optimis mengenai kemungkinan kerjasama antarnegara meskipun dalam konteks anarki. Para liberal percaya bahwa institusi internasional dan norma-norma dapat membantu meredakan ketegangan serta konflik antara bangsa-bangsa.
Ciri-ciri Liberalisme:
- Peran Aktor Non-Negara: Mengakui signifikansi aktor non-negara seperti organisasi internasional dan LSM.
- Kerja Sama Internasional: Menyatakan bahwa negara bisa saling bekerja sama untuk mencapai manfaat bersama walaupun ada potensi konflik.
- Optimisme Terhadap Perdamaian: Berkeyakinan bahwa perdamaian dapat diraih melalui interdependensi ekonomi dan diplomasi.
Neo-Liberalisme
Neo-Liberalisme, yang juga dikenal sebagai institusionalisme neoliberal, merupakan evolusi dari liberalisme dengan penekanan pada peran lembaga internasional dalam memfasilitasi kolaborasi antarnegara. Pendekatan ini menyoroti bagaimana institusi dapat mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan kepercayaan di antara negara-negara.
Ciri-ciri Neo-Liberalisme:
- Institusi Internasional: Mengindikasikan bahwa lembaga-lembaga internasional mampu membangun kerangka kerja untuk kerja sama.
- Interdependensi Ekonomi: Beranggapan bahwa saling ketergantungan ekonomi antara negara dapat mengurangi kemungkinan terjadinya konflik.
- Norma dan Aturan: Menekankan pentingnya norma serta aturan dalam menentukan perilaku suatu negara.
Keempat pendekatan ini memberikan sudut pandang yang berbeda namun saling melengkapi dalam memahami kompleksitas hubungan internasional. Sementara realisme dan neo-realisme cenderung lebih skeptis mengenai potensi kerja sama, liberalisme dan neo-liberalisme menunjukkan sikap yang lebih optimis terhadap peluang kolaborasi di tengah tantangan anarki global.
Dengan mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan di antara keempat pendekatan tersebut, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang rumitnya hubungan internasional. Masing-masing pendekatan memberikan perspektif unik untuk menganalisis isu-isu global, sehingga penting bagi akademisi, pembuat kebijakan, serta masyarakat luas untuk mengevaluasi berbagai sudut pandang ini dalam upaya memahami dunia yang terus berubah. Melalui diskusi konstruktif di antara pendekatan-pendekatan ini, kita bisa membangun wawasan yang lebih holistik mengenai tantangan dan peluang dalam era globalisasi saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H