Mohon tunggu...
Faddil Mohammad
Faddil Mohammad Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswa

Saya mahasiswa universitas Teknologi Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Hubungan Internasional: Identifikasi Persamaan dan Perbedaan dalam Empat Pendekatan Utama Realisme, Neo-Realisme, Liberalisme, dan Neo-Liberalis

19 Oktober 2024   20:32 Diperbarui: 19 Oktober 2024   20:39 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Liberalisme muncul sebagai kontra terhadap realisme. Pendekatan ini memiliki pandangan yang lebih optimis mengenai kemungkinan kerjasama antarnegara meskipun dalam konteks anarki. Para liberal percaya bahwa institusi internasional dan norma-norma dapat membantu meredakan ketegangan serta konflik antara bangsa-bangsa.

Ciri-ciri Liberalisme:

  • Peran Aktor Non-Negara: Mengakui signifikansi aktor non-negara seperti organisasi internasional dan LSM.
  • Kerja Sama Internasional: Menyatakan bahwa negara bisa saling bekerja sama untuk mencapai manfaat bersama walaupun ada potensi konflik.
  • Optimisme Terhadap Perdamaian: Berkeyakinan bahwa perdamaian dapat diraih melalui interdependensi ekonomi dan diplomasi.

Neo-Liberalisme

Neo-Liberalisme, yang juga dikenal sebagai institusionalisme neoliberal, merupakan evolusi dari liberalisme dengan penekanan pada peran lembaga internasional dalam memfasilitasi kolaborasi antarnegara. Pendekatan ini menyoroti bagaimana institusi dapat mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan kepercayaan di antara negara-negara.

Ciri-ciri Neo-Liberalisme:

  • Institusi Internasional: Mengindikasikan bahwa lembaga-lembaga internasional mampu membangun kerangka kerja untuk kerja sama.
  • Interdependensi Ekonomi: Beranggapan bahwa saling ketergantungan ekonomi antara negara dapat mengurangi kemungkinan terjadinya konflik.
  • Norma dan Aturan: Menekankan pentingnya norma serta aturan dalam menentukan perilaku suatu negara.

Keempat pendekatan ini memberikan sudut pandang yang berbeda namun saling melengkapi dalam memahami kompleksitas hubungan internasional. Sementara realisme dan neo-realisme cenderung lebih skeptis mengenai potensi kerja sama, liberalisme dan neo-liberalisme menunjukkan sikap yang lebih optimis terhadap peluang kolaborasi di tengah tantangan anarki global.

Dengan mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan di antara keempat pendekatan tersebut, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang rumitnya hubungan internasional. Masing-masing pendekatan memberikan perspektif unik untuk menganalisis isu-isu global, sehingga penting bagi akademisi, pembuat kebijakan, serta masyarakat luas untuk mengevaluasi berbagai sudut pandang ini dalam upaya memahami dunia yang terus berubah. Melalui diskusi konstruktif di antara pendekatan-pendekatan ini, kita bisa membangun wawasan yang lebih holistik mengenai tantangan dan peluang dalam era globalisasi saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun