Mohon tunggu...
Fadli Eko Setiyawan
Fadli Eko Setiyawan Mohon Tunggu... -

Inilah saya,,,(Anonim)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa Sampai Pemuka Agama pun Protes SBY?

17 September 2011   13:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:52 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demonstrasi yang unik sedang berlangsung di dekat Istana Negara Jakarta, yakni demonya para pemuka lintas agama yang sahur dan puasa untuk "menegur" Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Meski kali ini demo non violence, tetap saja demo ini urusannya ke politik juga.

Apakah artinya pemerintahan ini sudah sangat konyol dengan segala warna-warni perjalanan pemerintah yang SBY pimpin saat ini? Masa sampai para pemuka agama ikut-ikutan demo?

Para pemuka agama meski orang-orang yang sangat dekat dengan Tuhan, tapi tetap saja juntrungannya ke hal politik-politik juga. Namun, meski begitu para pemuka agama itu menandakan sudah harus turun tangan untuk memikirkan nasib bangsa untuk depan. Cara yang santun meski nilainya juga "menjelekkan" pimpinan negara yang sah dipilih langsung oleh rakyat. Santun juga sebagai jargonnya SBY, santun dalam demo pun bisa dilakukan demonstran untuk dapat menyalurkan aspirasi.

Habis sudah bukan zamannya lagi seperti 11-12 tahunlalu demonstrasi yang menggunakan kekerasan hingga akhirnya bentrok antara demonstran dan aparat keamanan. Tapi untuk kali ini jangan sampai ada tokoh balik layar lagi yang benar-benar menginginkan presiden untuk digulingkan. Apalagi yang demo pemuka agama.

Kembali lagi, ada apa sekarang kok demonya sudah sampai pemuka agama yang turun tangan. Save our nation!

##

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun