Mohon tunggu...
Fachry Saad Muhtadi
Fachry Saad Muhtadi Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswa

Baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kebersamaan Keluarga Ketika Romadhon Terhalang dengan Kewajiban Menuntut Ilmu

11 April 2023   10:34 Diperbarui: 11 April 2023   11:14 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ramadhan merupakan satu bulan dalam hijriah yang dinantikan kedatangannya oleh setiap muslim di penjuru dunia. Hal ini karena pada bulan romadhon banyak sekali kemuliaan yang terkandung di dalamnya, pada bulan ini setiap amalan di lipatgandakan pahalanya dan pada bulan ini juga terdapat satu malam yang sangat mulia yakni malam “lailatul qodr” yakni malam yang mulia dari seribu bulan.

Pada bulan romadhon banyak setiap muslim yang merayakanya dengan berkumpul dengan keluarga, karena bulan romadhon ini terjadi satu kali setiap tahunya dan momen kebersamaan inilah yang banyak sekali didambakan oleh setiap muslim. Tetapi dewasa sekarang kewajiban-kewajiban baru datang sehingga momen kebersamaan tersebut harus terhalang karena adanya kewajiban tersebut. Salah satu kewajiban tersebut adalah kewajiban menuntut ilmu, menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim dan Muslimah sebagaimana yang terkandung dalam hadis nabi yang berbunyi

طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة

Artinya: “Rasulullah SAW bersabda: Menuntut ilmu itu wajib bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan” (HR Abu Dawud)

            Dari hadis di atas diketahui bahwasanya menuntut ilmu itu di wajibkan bagi setiap kaum muslim dan muslimat, dan kewajiban ini bernilai pahala atau ibadah sebagaimana dalam sebuah hadis yang berbunyi

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Artinya: “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akn mudahkan jalanya menuju surga” (HR. Muslim)

            Dari hadis di atas menguatkan hadis yang pertama bahwasanya dengan di wajibkannya menuntut ilmu maka ada ganjaran di baliknya, ganjaran inilah yang dalam hadis di atas di sebutkan bahwa Allah akan memudahkan jalanya menuju surga. Kalimat memudahkan jalanya menuju surga bila di telaah lebih lanjut diketahui bahwasanya ketika ingin masuk ke dalam surga maka di perlukanlah bekal yakni pahala, dan pahala ini diperoleh dari melaksanakan apa yang di perintahkan dan menjauhi apa yang dilarangnya, jika di analogikan dengan kalimat “memudahkan jalanya menuju surga” maka diketahui bahwasanya Allah akan melimpahkan pahala yang besar kepada umatnya yang sedang berjuang menuntut ilmu sebagai bekal untuk menuju surganya Allah SWT.

            Dari kedua pembahasan di atas yakni tentang keutamaan/kemuliaan bulan romadhon dan keutamaan menuntut Ilmu terlebih lagi ketika penuntut ilmu tersebut merupakan seorang perantau, kebersamaan dengan keluarga pada bulan romadhon haruslah di relakan tidak terpenuhi karena keutamaan menuntut ilmu ternyata jauh lebih utama karena di dalamnya terdapat banyak sekali kemuliaan terlebih lagi jika di gabungkan dengan pelipatgandaan pahala pada bulan romadhon. Dewasa ini mengharuskan seseorang untuk dapat melihat tentang sekala prioritas dalam hidupnya dan untuk masa depanya, teringat pada sebuah kaidah dalam kajian ushul fiqih

المشقة تجلب التيسير

Artinya: “Kesulitan itu akan menghasilkan kemudahan”

            Dari kaidah ushul fiqih di atas dapat di tafsirkan bahwasanya meskipun ketika romadhon merupakan sebuah momen yang sangat dinantikan untuk dapat berkumpul dengan keluarga harus di ikhlaskan guna memenuhi kewajiban menuntut ilmu maka setiap muslim haruslah yakin bahwa di setiap kesulitan itu pasti ada kemudahan. Oleh karena itu, kepada setiap perantau yang sedang menuntu ilmu atau sedang melakukan kewajiban lain, yakinlah bahwasanya setiap apa yang di lakukan itu akan mendapatkan ganjaran sesuai dengan kadarnya, terlebih lagi setiap amal perbuatan baik yang di lakukan dalam bulan romdhon akan di lipatgandakan pahalanya.

فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ ٥ اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ٦

Artinya: "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun