Mohon tunggu...
Fachrurozy rama afsani
Fachrurozy rama afsani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalis

Mahasiswa UIN Jakatta Prodi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implementasi Retorika Sebagai Seni Berkomunikasi

30 April 2024   21:19 Diperbarui: 30 April 2024   21:30 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Syamsul Yakin dan Fachrurozy Rama Afsani/dokpri

Oleh Syamsul Yakin dan Fachrurozy Rama Afsani

Dalam implementasi, retorika adalah seni berbicara untuk mengubah pendapat umum. Seperti persepsi pikiran masyarakat tentang politik, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.

Dalam mengimplementasikan kemampuan beretorika, seorang politisi mampu memobilisasi massa, menggugah emosi, dan membakar aura semangat. Inilah politisi yang ahli retorika 

Seorang pendidik, mampu memberi animo kepada siswa giat belajar tanpa merasa sedang diminta belajar. Kemampuan membangun kesadaran belajar dapat dilakukan dengan retorika ajakan. 

Bagi para politisi, pendidik, pengusaha, dan siapa saja, retorika berguna untuk mengambil keputusan secara cepat dan akurat. Dengan retorika, seseorang  dapat membangun argumentasi yang meyakinkan khalayak umum. 

Seorang pengusaha harus ahli beretorika untuk meyakinkan konsumen menggunakan  produknya secara persuasif. Seperti memberikan promosi produknya kepada khalayak umum. Namun terkadang bisa juga memanipulatif kekurangannya.

Dengan demikian, bagi politisi, pendidik, dan penguasa, dan siapa saja harus memiliki  kemampuan public speaking memadai. Jadi, retorika adalah skill dasar yang mutlak dikuasai.

Kesimpulannya, praktik retorika adalah kemampuan bertutur kata yang memesona yang menarik, jelas, dan meninggalkan kesan mendalam di lubuk pendengar.

Bagi penutur keagamaan atau da'i praktik retorika membuat ceramahnya efektif, menarik, dan atraktif. Pada gilirannya, da'i yang bersangkutan sangat ditunggu dakwahnya dalam berbagai wadah elemen tertentu

Jejak sejarah mencatat kemampuan retorika Presiden Soekarno mampu memobilisasi masyarakat Indonesia sehingga apapun yang dikatakannya disetujui dan diyakini. Begitu juga ceramah KH Zainuddin MZ, "da'i sejuta umat" yang tak pernah bosan didengar.

Itupun tidak berlebihan apabila ada yang mengatakan  bahwa kemampuan berbicara yang efektif, aktif, dan logis menunjukkan kepandaian dan kebesaran seseorang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun