Aku rindu, tapi aku tidak mencarimu.
Aku ingin bertemu, tapi aku tak mendatangimu.
Aku ingin bicara, tapi aku kekeh tak menghubungimu.
Semua ini karena aku tak ingin mengganggumu. Jujur, walau berkali-kali kau menyakitiku waktu dulu, aku tetap masih mencintaimu.Â
Bahkan, sampe sekarang kita sudah tak lagi bersamapun aku masih tetap terbahyang-bahyang wajahmu.
Ingat kenapa aku dahulu berhenti mencintaimu?. Karena aku sadar bahwa berjuang sendiri untuk mengejar itu amatlah sangat melelahkan, mencintai yang hanya bertepuk sebelah tangan itu juga sangat-sangatlah menyakitkan. Bukan berarti aku sudah tak cinta. Namun, hanya saja aku sedang berusaha mencoba menahan diri, dan sadar diri akan rasa sakit yg tak mau ku terulang lagi.
Iyaa, aku akui. Sampe sekarang aku masihlah seorang yang terkadang diam-diam selalu ingin tahu tentang dirimu, memastikan apakah dirimu sekarang sedang sedih ataukah sedang bahagia.
Walau, aku tahu perbuatanku ini malah akan menambahkan patah yg sangat sakit di dalam hatiku.Â
Tapi, tenang saja!. Sekarang aku sudah tak memohon kepada Tuhan agar kau kembali kepadaku. Jika kamu bertanya kenapa aku sedalam itu, setulus itu, atau bahkan aku sebodoh dan segila itu mengejar dan mencintaimu. Jawabanya hanya satu : " Aku mencintaimu sampe nafas yang terakhir walau kisah cinta kita sudah berakhir".
Mungkin, ketika kamu membaca setiap tulisan ini kamu akan menertawakanku, seorang yang ndak bisa muve on dan lepas dari masalalu bersamamu.
Atau mungkin, ketika kamu membaca setiap tulisan ini kamu akan sedih dengan keadaanku, seorang yg tak pernah bisa menemukan pengganti selain dirimu.
Terpahitlah, saat tulisan ini kutuliskan. Kamu tetaplah orang yg aku sangat sayangi. Dan akulah orang yang sampe saat ini tetap kamu benci.
Pernah aku dengar bahwa jarak tak akan bisa memisahkan kita. Tapi, entah aku lupa perkataan itu terucap dari siapa. Namun, yang kupahami sekarang ini dari perkataan itu adalah,: jarak ini menjadikan kita berpisah dan bergitupun juga dengan takdir yg menjawab kita akan sebuah perpisahan.
Untuk sekarang, baik-baik dengan hidupmu yaah.. Ingat! Cukup dengan aku saja kamu gagal. Jadilah yg lebih bahagia setelah lepas dari hari-hari yang buruk yang pernah mendera bersamaku.
 Jangan memilih orang yang salah lagi. Pilihlah yang menurutmu lebih baik dari aku.
Aku meminta maaf karena telah berharap sedalam ini kepadamu. tentang sikapmu TERIMAKASIH. Kamu tak sedikitpun salah menjauhiku, karena aku tak berhak melarangmu.
Terimakasih atas semua rasa yang pernah dulu kamu berikan. Â Terimakasih atas segala kenangan indah yang sempat terukir bersama. Terimakasih untuk semuanya yaah.. Dulu kamu adalah cinta terhebat bagiku, yang selalu mensuport kehidupanku. Namun hari ini kamu adalah duka terbesarku.
Mujurlor-17-april-2022 pkl.00:18 wib.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI