Pada 2 April 2011 nanti, Tempo akan genap berumur 40 tahun. Di umur itu, Tempo telah menjadi media besar, berdiri sejajar dengan Kompas, Media Nusantara Citra (MNC), Jawa Pos Group, dan Media Group. Tempo punya majalah, punya koran, punya televisi, punya koran digital, punya kantor berita, punya segalanya.
Tumbuh sebuah harapan, semoga Tempo bisa menjadi teladan dan contoh -ditengah kemerosotan kualitas informasi dan tayangan media- untuk media yang mementingkan kualitas, bukan komersialisasi, bukan iklan. Sebab, sebagaimana kata Goenawan Mohamad, informasi bukan hanya data yang masuk, tetapi juga data yang membuat kita tercerahkan.[]
Sumber: Tulisan: Konflik Nan 'Tak Kunjung Padam: Bagaimana Tempo Mengatasi Masalah dan Meletakkan Budaya Perusahaannya?, oleh Coen Husain Pontoh. Tulisan ini dimuat dalam majalah Pantau dan buku Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. www.wikipedia.org www.majalahtrust.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H