Mohon tunggu...
Fachrul Khairuddin
Fachrul Khairuddin Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

Terus Menulis!!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Majalah Tempo: Konflik dan Pembredelan

7 Januari 2011   01:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:53 13765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 2 April 2011 nanti, Tempo akan genap berumur 40 tahun. Di umur itu, Tempo telah menjadi media besar, berdiri sejajar dengan Kompas, Media Nusantara Citra (MNC), Jawa Pos Group, dan Media Group. Tempo punya majalah, punya koran, punya televisi, punya koran digital, punya kantor berita, punya segalanya.

Tumbuh sebuah harapan, semoga Tempo bisa menjadi teladan dan contoh -ditengah kemerosotan kualitas informasi dan tayangan media- untuk media yang mementingkan kualitas, bukan komersialisasi, bukan iklan. Sebab, sebagaimana kata Goenawan Mohamad, informasi bukan hanya data yang masuk, tetapi juga data yang membuat kita tercerahkan.[]

Sumber: Tulisan: Konflik Nan 'Tak Kunjung Padam: Bagaimana Tempo Mengatasi Masalah dan Meletakkan Budaya Perusahaannya?, oleh Coen Husain Pontoh. Tulisan ini dimuat dalam majalah Pantau dan buku Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. www.wikipedia.org www.majalahtrust.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun