Mohon tunggu...
Fachrul Khairuddin
Fachrul Khairuddin Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

Terus Menulis!!!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Malino, Kota Wisata Puncak yang Memesona

1 Desember 2014   02:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:25 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="576" caption="Hutan pinus (dok. pribadi)"][/caption] Kota Malino didirikan pada 1927. Sejarah itu tercatat pada sebuah monumen yang berdiri di tengah kota. Pendirinya adalah Pemerintah Hindia Belanda. Pada 1946, Malino tercatat dalam sejarah Indonesia. Di kota yang masuk dalam wilayah Kabupaten Gowa itu diadakan sebuah konferensi. Tujuan dari konferensi itu tidak main-main: mendirikan Negara Indonesia Timur. Konferensi itu kemudian diberi nama Konferensi Malino. Sekarang, Malino terkenal sebagai kota wisata puncak. Ragam wisata tersaji di kota itu: gunung Bawakaraeng, hutan pinus, kebun teh, kebun strawberry, air terjun, dan lainnya. Setiap akhir pekan, Malino ramai dikunjungi para wisatawan, baik lokal maupun asing. Sangat mudah menuju Malino. Dari Makassar, kita tinggal berkendara darat sekira dua jam perjalanan. Selama perjalanan, ragam pemandangan siap memanjakan mata: bendungan bili-bili, gunung yang membisu, pepohonan hijau, dan lainnya. Sungguh, Malino adalah kota wisata puncak yang memesona. Pesonanya 'tak pernah pudar hingga kini. Trust me! [caption id="" align="alignnone" width="576" caption="Jalanan kota yang membelah hutan pinus (dok. pribadi)"]

Jalanan kota yang membelah hutan pinus (dok. pribadi)
Jalanan kota yang membelah hutan pinus (dok. pribadi)
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun