Surabaya, 10 Juni 2023, Fachrul Fauzan Fidhini adalah salah satu mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dari Fakultas Teknik Prodi Elektro yang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata(KKN) di RW-02 Medokan Semampir, Surabaya.
Dalam rangka mengembangkan digitalisasi kampung RW-02 Medokan Semampir dan dibawah bimbingan dosen pembimbing lapangan Ibu Rahma Kusumandari,S.Psi, M.Psi. Psikolog maka dikembangkan sebuah sistem smart garden yang dapat diakses langsung melalui aplikasi yang terhubung dengan internet, dan data yang diambil berupa kadar air yang ada pada tanah, suhu udara, serta kelembapan udara. dapat diakses langsung secara real time melalui sensor yang mengirim data ke handphone melalui internet.IoT atau Internet Of Things merupakan sebuah konsep di mana suatu benda atau objek ditanamkan teknologi- teknologi seperti sensor dan software dengan tujuan untuk berkomunikasi, mengendalikan, menghubungkan, dan bertukar data melalui perangkat lain selama masih terhubung dengan internet. Program ini telah dikerjakan selama kurang lebih satu minggu.
Berbeda dengan kebanyakan alat otomatis yang ada, alat ini dirancang dengan menambahkan relay dengan kapasitas arus besar sehingga pompa yang digunakan dapat digunakan untuk mengaliri satu RW-02 Medokan Semampir. Alat ini dibuat dengan beberapa komponen sederhana yaitu: Sensor Kelembaban Udara , Sensor Suhu, Sensor kadar air tanah dan Relay. Lalu cara kerjanya adalah apabila sensor mendeteksi bahwa tanah dalam kondisi kering, maka selanjutnya relay akan mengaktifkan pompa air yang dipasang di sumur umum untuk dialirkan ke paralon yang telah dipasang oleh warga
Sistem smart garden menjadi bagian dari program kerja unggulan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Non Reguler 1 (NR-1) RW-02 Medokan Semampir Kota Surabaya. “Ide pembuatan instalasi penyiram tanaman ini muncul setelah saya dan rekan-rekan berdialog dengan bapak ibu pengurus RW-02 mengenai kurang efektifnya pekerjaan menyiram tanaman yang jarang dipantau. Ide membuat alat tersebut bertujuan membantu warga untuk menyirami tanaman yang terdapat di depan rumah yang sudah terhubung melalui paralon dan sumur yang ada, serta terdapat wifi umum yang digunakan untuk mengakses internet” terang fachrul saat menjelaskan proses pembuatan alat tersebut.
Hasil perancangan ini menunjukkan potensi besar yang dihasilkan bagaimana pengembangan internet of things dapat mencakup hingga sebuah sistem penyiraman tanaman, bapak mahfud selaku pengurus RW-02 merasakan dampak dari hadirnya pemgembangan sistem penyiraman tanaman berbasis IOT "Alat ini merupakan inovasi terbaru yang diciptakan oleh mahasiswa KKN Untag sehingga warga RW-02 Medokan Semampir tidak perlu risau untuk memantau bagaimana kondisi tanaman yang ada dihalaman rumahnya karena sudah bisa dikendalikan melalui gadget yang digunakan untuk menghidupkan pompa umum untuk mengaliri paralon yang telah dibuat warga untuk menyiram tanaman"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H