Mohon tunggu...
Muhammad FachrulHudallah
Muhammad FachrulHudallah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

"Jika Aku bukan anak Raja, Penguasa, Bangsawan, dan dari kalangan Priyayi, Aku hanya dapat mengenalkan diriku melalui gagasan karyaku"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Jika Kau Mencintaiku, Ikutilah Jalur Seleksinya

26 Januari 2020   00:46 Diperbarui: 26 Januari 2020   00:48 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lama menunggu dan tak juga sabar, akhirnya pernikahan datang juga dan Tini berwalikan Ayahandanya sendiri. Ijab Kabul dibacakan dalam lafadz bahasa arab dan mas kawinnya adalah hanya alat shalat. 

Tetapi, Tini menghargai dan menyukainya. Akhirnya setelah berlangsungnya pernikahan, mereka sah jadi suami istri dan menjalani mereka bertujuan untuk saling melengkapi dan menjadikan kehidupannya lebih baik lagi karena pada dasarnya tujuan perkawinan adalah untuk mencapai kebahagiaan dan kekekalan.

Manusia bisa merencanakan akan berjodoh dengan siapa, tetapi lahi-lagi takdir yang menentukan itu semua. Oleh sebab itu, manusia hanya bisa berikhtiar dan bertawakkal, selebihnya akan ditentukan oleh takdir. 

Bahagia dan sedihnya rumah tangga, itu merupakan dinamika didalamnya dan bagaimana mereka dapat mencari penyelesainya dengan menyingkirkan ego masing-masing dan mendewasakan diri sehingga dapat berfikir bahwa suatu masalah adalah ujian yang diberikan Allah dan pasti dapat menyelesaikannya. Pada dasarnya, Allah tidak akan memberikan suatu ujian jikalau umat itu tidak mampu menghadapinya atau diluar batas kemampuannya .

 Sabtu, 25 Januari 2020
Kudus Kota Kretek
Muhammad Fachrul Hudallah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun