Tak lama menunggu dan tak juga sabar, akhirnya pernikahan datang juga dan Tini berwalikan Ayahandanya sendiri. Ijab Kabul dibacakan dalam lafadz bahasa arab dan mas kawinnya adalah hanya alat shalat.Â
Tetapi, Tini menghargai dan menyukainya. Akhirnya setelah berlangsungnya pernikahan, mereka sah jadi suami istri dan menjalani mereka bertujuan untuk saling melengkapi dan menjadikan kehidupannya lebih baik lagi karena pada dasarnya tujuan perkawinan adalah untuk mencapai kebahagiaan dan kekekalan.
Manusia bisa merencanakan akan berjodoh dengan siapa, tetapi lahi-lagi takdir yang menentukan itu semua. Oleh sebab itu, manusia hanya bisa berikhtiar dan bertawakkal, selebihnya akan ditentukan oleh takdir.Â
Bahagia dan sedihnya rumah tangga, itu merupakan dinamika didalamnya dan bagaimana mereka dapat mencari penyelesainya dengan menyingkirkan ego masing-masing dan mendewasakan diri sehingga dapat berfikir bahwa suatu masalah adalah ujian yang diberikan Allah dan pasti dapat menyelesaikannya. Pada dasarnya, Allah tidak akan memberikan suatu ujian jikalau umat itu tidak mampu menghadapinya atau diluar batas kemampuannya .
 Sabtu, 25 Januari 2020
Kudus Kota Kretek
Muhammad Fachrul Hudallah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H