Mohon tunggu...
Fachrudin Alfian Liulinnuha
Fachrudin Alfian Liulinnuha Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya sekedar freelance

Hanya ingin sekedar berbagi, bukan menggurui....

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Belajar Mengenal Diri Sendiri dari "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini"

24 Januari 2020   19:16 Diperbarui: 24 Januari 2020   19:23 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.imdb.com/title/tt10773114/mediaviewer/rm3465119233

"Keluarga ini sesungguhnya sudah lama kehilangan saya..." 

Kalimat sederhana yang keluar dari mulut Aurora ini terasa menyayat dan mengiris hati saya, dan tak terasa ada sedikit lelehan air mata yang mengalir. Sebagai sesama anak tengah, apakah saya merasakan apa yang juga dirasakan oleh Aurora. Atau mungkin kalau saya jadi Aurora, mulut ini sepertinya otomatis akan mengatakan seperti ini "Saya sesungguhnya sudah lama menghilang dari keluarga ini..." 

Aurora dan keluarganya yang ada di film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) seperti membangun sebuah komunikasi yang terasa nyata kepada saya dan khususnya kepada para penonton yang memenuhi sebagian kursi biosop XXI Sleman City Hall pada sabtu siang itu (18/01/20). Lalu seberapa hebatnya sih film NKCTHI hingga diklaim bisa buat banjir air mata dan sampai saat ini sudah sudah menghasilkan 2 juta penonton. 

NKCTHI  bermula dari buku karya Marchella FP yang  berisi kumpulan quotes dan pesan pribadi dari seseorang yang ingin disampaikan kepada anak dan cucunya di masa depan. Buku yang terbit pada tahun 2018 tersebut sukses dan laris manis di pasaran, pesan-pesan yang disampaikan didalamnya begitu terasa dan mengena karena sangat relate dengan segala problem dan masalah yang menimpa kehidupan manusia. Dari buku kemudian sempat diangkat menjadi web series di Youtube, NKCTHI akhirnya bisa terwujud menjadi sebuah film layar lebar yang diproduksi oleh Visinema Pictures dengan sutradara Angga Dwimas Sasongko dan sudah tayang di bioskop sejak 2 Januari 2020. 

"Setiap keluarga punya rahasia", itulah kalimat andalan yang menjadi jargon dari film NKCTHI. Kata rahasia menjadi kata kunci untuk menggiring kita mengikuti sebuah kisah keluarga sederhana yang berkecukupan, atau bisa dikatangan sebagai kalangan menengah keatas. Tapi disuatu waktu, ada sebuah cobaan yang datang menghantam sehingga membuat jalinan keluarga ini sempat goyah karena sang ayah ternyata memendam sebuah rahasia besar selama puluhan tahun, ia ingin keluarganya tetap bahagia tanpa harus mengetahui rahasia tersebut. Ketika rahasia sudah terbongkar, yang tersisa hanyalah tangisan, kekecewaan, kehilangan dan perasaan yang remuk-redam tak karuan. 

instagram.com/filmnkcthi
instagram.com/filmnkcthi

 Narendra (Donny Damara), Ajeng (Susan Bachtiar) dan tiga anaknya yaitu Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara Aisha) dan Awan (Rachel Amanda) adalah keluarga harmonis dan mapan, semuanya seolah sudah tercukupi karena para anaknya sudah memiliki pekerjaan sendiri-sendiri. Angkasa bekerja di Event Organizer konser, Aurora menjadi seorang seniman dan Awan bekerja di perusahaan arsitek. Sisi lemah dari keluarga ini terkuak karena perbedaan sikap Narendra kepada ketiga anaknya.

Dia terus menekankan kepada si sulung Awan bahwa kedua adiknya adalah tanggung jawabnya. Dimanapun dan kapanpun Angkasa harus memastikan adik-adiknya aman dan baik-baik saja. Aurora sebagai anak tengah merasa terpinggirkan dan tidak pernah dianggap ada karena merasa keluarganya hanya berfokus pada Awan saja.  Awan si anak bontot dan paling di manja, dia merasa dikekang oleh ayahnya. Semua pilihan dan keputusan hidupnya seolah-olah tidak bisa ia putuskan sendiri. 

Rasa terbebani, terpinggirkan dan terkekang membuat ketiga anak ini dalam satu momen mengeluarkan pemberontakan tentang apa yang selama ini dirasakannya. Di momen itu juga, terkuak rahasia besar yang sudah lama tersimpan dalam keluarga ini. Lalu apakah rahasia itu? Jawabannya bisa didapatkan dengan menonton film NKCTHI di bioskop kesayangan kamu, hehehe...

*****

Setelah nonton film NKCTHI kok rasa-rasanya ada yang relate dengan kehidupan saya, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara saya juga merasa sedikit terwakili dengan apa yang dirasakan oleh Aurora. Bagaimana dengan kamu sebagai anak pertama, kedua dan terakhir? Setelah nonton film ini apakah karakter Angkasa, Aurora dan Awan sangat mewakili dengan karakter diri kamu sendiri. 

Banyak orang mengungkapan di media sosial bahwa cerita dalam film ini sangat relate dengan kehidupan mereka. Tapi kalau yang merasakan adalah seseorang yang tingkat ekonominya masih jauh dibawah keluarga Narendra, apakah masih bisa dibilang sangat relate? Bagi kalangan ini mungkin konflik yang tersaji di film ini masih terkesan biasa-biasa saja bila dibandingkan dengan berbagai persoalan kehidupan yang sering menimpa masyarakat arus bawah seperti mereka.

Terlepas dari masalah relate atau tidak relate, setidaknya setiap karakter yang bermain dalam film ini mampu bermain dengan sangat apik. Alhasil totalitas akting para pemainya menghasilkan adegan-adegan sempurna yang dapat menguras emosi dan air mata. Lewat berbagai konflik dan kepribadian yang berbeda-berbeda dari setiap karakter, kita dapat mengenal lebih dekat diri kita sendiri dengan melihat tokoh-tokoh yang ada di film NKCTHI. 

Konflik Batin si Anak Sulung

instagram.com/filmnkcthi
instagram.com/filmnkcthi
Apa yang kamu rasakan ketika menjadi anak pertama dalam sebuah keluarga? Rasa beban dan tanggung jawab besar seolah-olah sudah menjadi hal wajib yang harus dipikul oleh anak sulung. Berkaca dari yang dialami oleh Angkasa, sejak kecil dia sudah di doktrin oleh ayahnya untuk harus selalu menjaga dan membahagiakan adik-adiknya. Dia harus siap menjadi pengganti orang tua bagi adik-adiknya seandainya ayah dan ibunya sudah tidak ada. Ketika rasa tanggung jawab menjadi sebuah tekanan, yang ada hanyalah rasa beban berat yang sangat mempengengaruh psikis dan mental angkasa sendiri.

Menjadi anak sulung seperti Angkasa memang terlihat susah-susah gampang. Di satu sisi ingin menjadi seorang yang peduli dan menyayangi adik-adiknya dengan secara normal, di sisi lain ada tekanan kuat dari ayahnya sehingga berdampak pada kepentingan pribadinya yang harus dikorbankan demi keluarga dan rasa salah yang sering menghantui diri sendiri ketika ada masalah dalam kehidupan adik-adiknya. Sebagai anak pertama, apakah kawan-kawan pernah ada pengalaman serupa seperti yang dialami Angkasa?

Anak Tengah yang Tersisih

https://www.imdb.com/title/tt10773114/mediaviewer/rm2929099521
https://www.imdb.com/title/tt10773114/mediaviewer/rm2929099521
Melihat karakter Aurora sebagai anak tengah di NKCTHI memang terasa sangat emosional, apalagi kalau yang merasakannya adalah anak tengah juga seperti saya, hehe.. Apakah benar karakter anak tengah cenderung tersisih dari perhatian keluarga? Atau ia cenderung menjadi pribadi yang acuh kepada keluarga dan sibuk dengan dunianya sendiri? Mungkin tidak semua karakter anak tengah seperti itu, tapi kalau karaktermu seperti itu mungkin kamu memiliki sisi pemikiran sama dengan Aurora yang ingin menjadi pribadi mandiri, tegar tanpa menggantungkan beban kepada keluarga.

Mencoba lari dari kesendirian dan mencari kebahagiaan di luar rumah pernah saya rasakan sebagai anak tengah. Anggapan sebagai anak yang tidak peduli pada keluarga pun pernah saya dapatkan. Sejatinya segala perasaan pahit dan getir yang dialami Aurora sebagai anak tengah pernah semua saya rasakan. Melihat tokoh Aurora di NKCTHI seperti mengingatkan saya bahwa seacuh-acuhnya kita, keluarga adalah tempat yang tepat untuk kembali, walaupun mungkin disana tidak selamanya sempurna dan seindah seperti yang kita bayangkan.

Delima Pilihan Hidup si Bungsu

https://www.imdb.com/title/tt10773114/mediaviewer/rm1654096641
https://www.imdb.com/title/tt10773114/mediaviewer/rm1654096641
Awan si bungsu dari dari keluarga Narendra, selalu di manja, dipedulikan dan dipenuhi segala kebutuhannya. Namun dibalik semua itu ada rasa tidak nyaman dalam hatinya ketika semua pilihan hidupnya tidak bisa ia tentukan sendiri. Selalu ada campur tangan keluarga khususnya ayahnya yang seolah-olah menjadi jembatan penghubung terhadap semua hal yang ia inginkan. Selalu ada kegelisahan dalam setiap benak anak bungsu ketika dia merasa tidak bisa menjadi pribadi yang bebas dan pekerja keras seperti kakak-kakaknya.

Ada proses yang sedikit rumit bagi anak bungsu untuk menentukan pilihan hidupnya sendiri, apalagi dengan orang tua yang cenderung over protective. Walaupun si anak sudah mulai beranjak dewasa, kadang orang tua masih belum mengerti isi hati dari si bungsu yang tidak ingin selalu dikekang terhadap pilihan hatinya. Kalau juga belum mengerti, sebagai anak bungsu apakah kamu akan memberontak kepada orang tuamu? Seperti halnya yang dilakukan oleh Awan, pemberontakan yang ia lakukan kepada ayahnya adalah jalan agar ia bisa hidup dengan jalannya sendiri.

*****

Lewat NKCTHI, kita tidak hanya bisa mengenal diri sendiri melalui karakter tiga bersaudara tersebut. Kita sebagai seorang sosok ayah juga bisa mengambil sisi baik Narendra sebagai seorang ayah yang bertanggung jawab, walaupun ujungnya ia rela menyembunyikan rahasia masa lalu karena ini adalah komitmennya agar anak-anaknya tidak menanggung beban kesedihan.

Jangan juga lupakan Ajeng sebagai seorang ibu yang menjadi penenang diaantara kekacauan masalah keluarganya. Sosok yang cenderung pendiam di sepanjang film ini rela menyembunyikan kesedihannya demi kebahagiaan keluarga. Sifat yang tegar dan kasih sayang tulus kepada anak-anaknya seolah menjadi penyejuk dan pemersatu agar keluarga ini bisa kembali utuh dan bersatu kembali. 

https://www.imdb.com/title/tt10773114/mediaviewer/rm3465119233
https://www.imdb.com/title/tt10773114/mediaviewer/rm3465119233

Kita patut senang dan bersyukur di pembuka awal tahun 2020 ini ada film Indonesia seperti NKCTHI yang benar-benar bagus dari segala aspek, tapi maaf belum bisa saya katakan sempurna banget karena ada beberapa hal yang terlewatkan dan sisi cerita yang belum terlalu greget dan mengena bagi sebagian kalangan. Karakter penokohan yang kuat, plot cerita jenius, visual hangat, soundtrack yang pas dan mengena membuat NKCTHI menjadi film drama keluarga yang sangat menyentuh dan dapat membuat kita untuk sejenak menangis, berpikir dan merenung dengan segala intrik dan konflik keluarga yang tersaji dalam film ini.

Terima kasih NKCTHI untuk nilai dan pesan moral yang sudah diberikan, lewat film ini saya lebih bisa menginstropeksi diri dan memandang jauh ke depan tentang arti penting sebuah keluarga. Terima kasih juga untuk teman-teman Kompasianer Jogja yang sudah ngajakin nobar gratis, semoga bulan depan ada nobar kayak gini lagi ya, hehe..

Salam Kompasiana....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun