Mohon tunggu...
Fachrudin Alfian Liulinnuha
Fachrudin Alfian Liulinnuha Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya sekedar freelance

Hanya ingin sekedar berbagi, bukan menggurui....

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Nyate Kambing Kekinian ala Jogja di Warung Nglathak

16 Maret 2018   21:04 Diperbarui: 16 Maret 2018   21:14 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sate adalah kuliner khas Indonesia yang keberadaanya sangat mudah kita  jumpai di berbagai tempat di negeri ini, yang cukup terkenal tentu saja  sate kambing dan sate ayam. Adakalanya kita bosan ketika menyantap sate  yang modelnya itu-itu aja, di tusuk dengan lidi atau bambu dan dituangi  dengan sambal kacang atau sambal kecap. Tapi tenang saja, saat ini di  daerah-daerah tertentu banyak ditemui kuliner sate dengan pengolahan dan  penyajian yang memiliki ciri khas berbeda baik dari segi tampilan  maupun rasanya.

Yogyakarta adalah satu daerah di Indonesia yang memilki kuliner sangat beragam dan unik. Khusus untuk sate, kota yang terkenal akan gudegnya  ini mempunyai kuliner sate yang pasti akan membuatmu kagum karena beda  dengan sate-sate yang selama ini sering kita lihat. Orang Jogja menyebutnya dengan "sate klathak", jenis sate kambing ini memiliki  beberapa ciri khas seperti tusuknya yang menggunakan jeruji besi sepeda, hanya dibumbui garam dan disajikan dengan kuah gulai.

Di Jogja, Sate Klathak banyak ditemui di kawasan Pasar Jejeran, Pleret,  Bantul. Memang cukup lumayan jauh untuk menjangkau kawasan tersebut bagi  kamu yang berdomisili di pusat kota jogja dan wilayah Sleman. Beruntung  ada salah satu warung sate klathak yang letaknya sangat strategis di tengah perkotaan, lebih istimewanya lagi warung ini bisa menjangkau  kalangan mahasiswa karena lokasinya dekat dengan beberapa kampus seperti UGM, UNY dan USD.

 Minggu kemarin (11/03) saya bersama  beberapa teman blogger Jogja berkesempatan untuk makan siang di warung  yang memliki label nama "Nglathak" tersebut. Lokasinya  berada di selatan penerbit Kanisius dan utara kampus UNY, lebih tepatnya  di Jalan Gambiran Karangasem Baru, Gang Seruni No. 7, Sleman,  Yogyakarta. Sebelum bertempat di jalan Gambiran, menurut cerita ownernya "Muhammad Subroto" atau yang akrab dipanggil Mas To, warung nglathak sebenarnya  pertama kali dibuka di daerah Ngampilan, Kota Yogyakarta pada 27 mei 2015. Tapi seiring berjalannya waktu dan berbagai dinamika yang dihadapi selama membuka usahanya di Ngampilan, pada 3 Desember 2016 Mas to akhirnya memutuskan untuk memindahkan warung nglathak ke lokasi baru yang kita kunjungi minggu siang itu.

Warung Nglathak di Jl.Gambiran (Dok. Pribadi)
Warung Nglathak di Jl.Gambiran (Dok. Pribadi)
Kata Nglathak merujuk pada kebiasaan berkumpul sambil menyantap sate  klathak. Ingin tampil beda dari warung sate klathak yang sudah ada, Mas To  ingin mencoba menciptakan sebuah brand sate klathak kekinian yang menyasar segmen anak muda, khususnya mahasiswa dengan harga yang ramah kantong. Sate Klathak ala Nglathak  memiliki daya tarik tersendiri yang ingin ditawarkan kepada konsumen, keunikan dan kreativitasnya mampu membuat banyak anak muda di Jogja  banyak yang ngefans dengan menu-menu keren yang ditawarkan oleh Nglathak.

Sate Klathak Mozarella
Apa hubungan sate dengan keju mozarella? bagaimana kira-kira rasanya  bila kita selama ini makan sate biasanya dilumuri dengan sambal tapi  tiba-tiba harus berganti dengan balutan sebuah keju, hmm pasti buat kamu  yang baru pertama ngerasain akan terlihat aneh. Walaupun terlihat aneh, inilah kreasi dari Nglathak yang terbukti manjur menjadi sebuah menu andalan dan favorit yang paling banyak dikangenin oleh para penggemar Nglathak.

 Selain tampilannya yang aduhai karena memang benar-benar cakep  dan enak dipandang, rasanya ito lho emang bener-benar ajaib. Perpaduan  empuknya daging kambing (no prengus) yang hanya dibumbui garam, lumeran  keju mozarella dan siraman kuah gulai membuatnya memiliki sensasi  kenikmatan yang saya jamin bisa menggoyang lidah kamu. Ditanya mengenai resep mengapa daging kambingnya tidak terasa bau prengusnya, mas To mengatakan ada standar tersendiri ketika akan mengolah dagingnya, khususnya dalam hal penjagalan.

Sate Klathak Xtra Mozarella (Dok. Pribadi)
Sate Klathak Xtra Mozarella (Dok. Pribadi)
Gimana, sudah ngebayangin enaknya belum? hehe... Nglathak juga menyediakan  menu spesial berupa "Sate Klathak Mozza Xtra" untuk kamu yang ingin  merasakan lebih dobel lumeran kejunya. Untuk yang gak suka keju tenang  aja, disedikan juga menu sate klathak original dan sate klathak manis.  Di Nglathak, daging kambing tidak hanya diolah sebagai sate klathak tapi  juga bertransformasi menjadi menu-menu istimewa yang tidak bolah kamu  lewatkan juga, diantaranya ada tengkleng kuah, tongseng kambing, gulai, rica-rica kambing sunrise  dan nasi goreng kambing bumbu rempah. Benar-benar mantap..!

Tongseng Kambing (Dok. Pribadi)
Tongseng Kambing (Dok. Pribadi)
Teh Biru Bunga Telang
Bisa saya katakan ini adalah teh yang mungkin keberadaanya kurang  dikenal oleh masyarakat, maka dari itu Nglathak mencoba untuk mempopulerkan racikan dari bunga telang menjadi sebuah minuman yang  dikenal dengan nama teh biru. Saat ini tingkat kepopuleran teh biru  bunga telang meningkat menjadi teh yang benar-benar kekinian karena  memiliki sisi ajaib yang kamu tidak temukan di teh-teh lainnya. Ajaibnya  terletak di warna teh birunya yang sekejap akan berubah menjadi ungu  hanya karena tetesan dari jeruk nipis. Ingin membuktikan bagaiamana unik  dan ajaibnya teh biru ini, monggo datang saja ke Nglathak..

Teh Biru Bunga Telang (Dok. Pribadi)
Teh Biru Bunga Telang (Dok. Pribadi)
Nglathak Made in Lokal
Mas To sang owner nglathak mempunyai misi yang mulia dalam menjalankan  usaha kulinernya ini. Lewat Nglathak, ia tidak hanya fokus mencari keuntungan semata, tapi juga berusaha untuk memberdayakan dan  memanfaatkan potensi lokal masyarakat setempat. Beliau mewujudkan  misinya tersebut dengan beberapa cara, diantaranya adalah membeli daging  lewat peternak kambing dan domba di daerah bantul, menggunakan beras organik dari petani di sleman dan membeli bahan-bahan untuk membuat  yoghurt dan mozarella dari dari pengusaha di Jl. Wonosari Jogja.  Salutt..!!

Mas To, owner Nglathak (Dok.Pribadi)
Mas To, owner Nglathak (Dok.Pribadi)
Itulah sedikit cerita saya tentang warung nglathak yang memiliki konsep  kekinian dan tentunya bisa membuat kamu penasaran ingin segera  berkunjung kesana dan menyantap menu-menunya yang unik dan istimewa.  Dari pada lama-lama memendam rasa penasaran, yuk ajak teman kamu untuk  nglathak rame-rame di warung nglathak. Berbagai info yang menarik  tentang menu-menu di nglathak bisa kamu kepoin lewat instagramnya disini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun