Mohon tunggu...
Fachrudin Alfian Liulinnuha
Fachrudin Alfian Liulinnuha Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya sekedar freelance

Hanya ingin sekedar berbagi, bukan menggurui....

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sebuah Perjalanan Berkesan dari Perbukitan Prambanan

31 Oktober 2017   20:58 Diperbarui: 1 November 2017   05:55 3141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bebatuan Bukit Klumprit (Dokumentasi Pribadi)

Berburu Senja di Bukit Klumprit

Waktu sudah hampir semakin senja dan masih ada satu destinasi lagi yang harus dikunjungi. Kami akan menyambangi Bukit Klumprit, sebuah bukit yang terletak di Dusun Klumprit, Desa Wukirharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Lokasinya terpencil dan aksesnya masih lumayan sulit, jeep kami bahkan parkirnya dalam posisi nyungsep karena terbatasnya lahan untuk parkir dan harus berbagi dengan jeep-jeep yang lain. Untuk menuju bukit klumprit, dari parkiran kami harus tracking sebentar melewati berbagai medan jalan yang sebagian besar digunakan untuk ladang penduduk.

Walaupun trackingnya di beberapa titik terasa menanjak, saya salut kepada bapak bupati dan bapak camat. keduanya masih setia menemani kami sampai menuju puncak bukit klumprit meski harus sedikit kerepotan karena masih memakai baju lurik, jarik dan sandal selop. Sepertinya baru kali ini saya melihat ada orang tracking di perbukitan memakai kostum seperti itu, sungguh luar biasa dan bisa menjadi suntikan bagi saya yang nafasnya sudah ngos-ngosan agar tetap semangat.

Tracking ke bukit klumprit (Dokumentasi Pribadi)
Tracking ke bukit klumprit (Dokumentasi Pribadi)
Setapak demi setapak jalan kami lalui dengan cukup sulit, penantian akhirnya terbayar lunas ketika kami sukses menggapai bukit klumprit. Mata kami langsung dimanjakan dengan sejuknya pemandangan hijau dari arah barat. Selain itu, tempat ini semakin eksotis dan natural dengan hadirnya batuan-batuan besar yang mirip dengan batu-batu gunung api purba nglanggeran. Kata pak camat, batu di bukit klumprit ini dinamakan batuan breksi yang dimana ciri-ciri batunya akan cepat terkikis bila terkena air hujan.

Bebatuan Bukit Klumprit (Dokumentasi Pribadi)
Bebatuan Bukit Klumprit (Dokumentasi Pribadi)
Welcome to Bukit Klumprit (Dokumentasi Pribadi)
Welcome to Bukit Klumprit (Dokumentasi Pribadi)
Di sore menuju senja itu, bukit klumprit seolah menjadi tempat terbaik untuk merelaksasi badan, pikiran dan perasaan dari segala hiruk-pikuk beban kehidupan dan pekerjaan. Seperti apa yang diungkapkan oleh Windy di awal tulisan, apakah ini rumah sesungguhnya?. Sebuah tempat yang memang benar-benar asing, tapi saya dan teman-teman disini tidak merasa asing. Sebuah tempat yang jauh dari rumah, tapi disini kami menemukan kesejukan, kedamaian dan kebahagiaan.

Angin perbukitan yang semula kami rasakan terlalu lembut, lama-kelamaan rasanya semakin dingin dan tiupannya terasa kencang. Sebuah pertanda, bahwa sebentar lagi senja akan turun membawa sang surya untuk kembali ke peraduannya. Langit agak mulai kelam, secara perlahan matahari mulai turun dengan diiringi munculnya awan. Keindahan senja pun terasa tertutup sebagian, tapi kami masih bisa tersenyum ketika semburat cahaya menembus awan dan menciptakan goresan-goresan cahaya emas yang tetap memukau mata

Senja di Bukit Klumprit (Dokumentasi Pribadi)
Senja di Bukit Klumprit (Dokumentasi Pribadi)
Seiring gelap yang mulai menyelimuti bukit klumprit, perjalanan harus segera kami akhiri. Rasa lega seketika terasa ketika kami sudah sampai lagi di tebing breksi, titik dimana petualangan menakjubkan ini dimulai. Acara selanjutnya dilanjutkan makan bersama dengan sajian ayam ingkung dan urapan sayur. Saya baru sadar sejak pagi sampai waktu petang ternyata belum makan nasi sama sekali. Seperti keajaiban, sebuah perjalanan yang membahagiakan bisa mengalahkan kelaparan.

******

Wisata alam di Kabupaten Sleman sebenarnya sangat potensial untuk dikembangkan. Terlebih lagi banyak potensi dan objek-objek wisata baru yang bermunculan dan memicu ketertarikan masyarakat. Untuk ke depannya, saya berharap pengembangan wisata baru di sleman harus bisa dimaksimalkan mengacu pada trennya yang positif. Saya juga sangat apresiatif kepada pemkab sleman ketika mengajak para  kawan-kawan blogger untuk berkolaborasi mempromosikan tempat-tempat  wisata baru di sleman. Semoga langkah ini bisa membantu upaya untuk pengembangan wisata di Kabupaten Sleman dan dapat meraih pasar yang  lebih luas.

Yang terakhir, terima kasih kepada Dispar dan Disperindag Sleman, tak ketinggalan para kawan-kawan blogger jogja yang telah memberikan inspirasi banyak kepada saya. Terima kasih semuanya untuk sebuah pelajaran tentang hidup yang tak akan pernah habis untuk dieksplorasi. Di dalam perjalanan ini, alam dan segala hal yang terlihat telah mendidik saya untuk lebih berani menantang kehidupan itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun