Mohon tunggu...
Fachriadi Tanjung
Fachriadi Tanjung Mohon Tunggu... Konsultan - Praktisi Pendidikan | Founder MAKNA Transformasi Belajar | Associate Consultant NICE Indonesia

Menyukai dunia pembelajaran dan pengembangan sumberdaya manusia di bidang pendidikan. Memiliki spesialisasi dan sertifikasi pada keterampilan belajar abad 21 melalui pendekatan Active Deep Learner eXperience (ADLX)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Evaluasi Tengah Tahun, Optimalisasi Program Kerja Sekolah dengan 4DX

13 Desember 2024   14:08 Diperbarui: 13 Desember 2024   15:50 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cara kerja pendekatan 4DX mengacu pada 4 disiplin dalam hal menentukan prioritas tujuan, kejelasan indikator, progres pemantauan yang rutin dan penjagaan motivasi dalam pelaksanaan program kerja. Keempat disiplin ini lebih jelas dalam uraian berikut:  

1. Fokus pada Wildly Important Goals (WIGs). 

Masalah yang sering muncul dalam penyusunan dan pelaksanaan program kerja adalah terlalu banyak hal yang ingin dikerjakan sekaligus dalam satu waktu. Pendekatan 4DX mengajarkan untuk memilih 1 atau 2 program kerja yang menjadi prioritas. Makna prioritas ini bisa diartikan yang paling penting, paling dibutuhkan atau yang paling besar dampaknya bagi sekolah. 

Contoh WIGs untuk sekolah: 

  • Meningkatkan skor literasi siswa sebesar 20% pada akhir tahun ajaran.
  • Meningkatkan kehadiran siswa dalam pembelajaran menjadi 100% setiap pekan.

Dengan WIGs yang jelas akan membuat pelaksana program kerja tahu apa yang menjadi prioritas untuk dikerjakan. Jangan sampai energi dan waktu pelaksana program kerja habis untuk hal-hal yang tidak berdampak pada aspek paling penting di sekolah.

2. Bertindak berdasarkan Lead  Measures

Pendekatan 4DX mendefinisikan 2 ukuran penting yang menjadi acuan agar aktivitas dari program kerja menjadi efektif. Ukuran pertama adalah aktivitas program kerja harus bersifat bisa dikendalikan dan mampu mempengaruhi ketercapaian target dari program kerja. Ini disebut Lead Measure. 

Adapun ukuran yang kedua adalah Lag Measure yang artinya ukuran pada hasil akhir. Kita kadang terjebak berfokus hanya pada hasil akhir yang mana kondisinya kadang baru terlihat pada saat semuanya sudah selesai. Akibatnya yang terjadi adalah menunggu hasil tercapai dan selama proses berjalan usaha yang dilakukan tidak memberikan pengaruh signifikan pada pencapaian target. Pada 4DX fokusnya adalah pada Lead Measure bukan Lag Measure.

Contoh Lead Measure untuk sekolah:

  • Jika WIGs-nya adalah meningkatkan skor literasi siswa, maka Lead Measure-nya bisa berupa "jumlah buku yang dibaca siswa per minggu" atau "jumlah jam guru memberikan tambahan pendampingan literasi setiap minggunya".
  • Jika WIGs-nya adalah meningkatkan kehadiran siswa, maka Lead Measure-nya bisa berupa "jumlah reminder kepada orangtua setiap pekan"

Dengan berfokus pada Lead Measure kita memastikan tim melakukan hal-hal yang langsung berdampak pada target program kerja.

    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun