Mohon tunggu...
Fachri Hamid
Fachri Hamid Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

t______t

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Imperialisme Budaya ala Barat

15 Februari 2023   23:56 Diperbarui: 16 Februari 2023   00:01 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak hanya itu, isu-isu feminisme yang saat ini berkembang di Indonesia merupakan produk yang berasal dari barat. Feminisme dicirikan sebagai suatu gerakan atau advokasi untuk kesetaraan gender di lingkungan sosial, politik, maupun ekonomi. Menurut para feminis, feminisme merupakan jawaban atas sistem patriarki saat ini. Patriarki merupakan sistem dimana laki-laki mendominasi perempuan dalam memegang peranan-peranan penting di seluruh lapisan masyarakat.

Isu ini tentunya mendatangkan kontroversi dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini dikarenakan feminisme sering diasumsikan sebagai upaya perlawanan dan pemberontakan yang dilakukan oleh perempuan pada laki-laki terhadap norma yang telah ada di masyarakat.

Seorang anggota pengurus Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT NU), Dr. Phil. Syafiq Hasyim, MA menjelaskan bahwa dalam agama islam, feminisme dipandang sebagai upaya untuk melakukan penyetaraan dan perlakuan yang adil terhadap kaum perempuan sebagai makhluk Allah. Dijelaskan pula bahwa prinsip yang diperjuangkan oleh feminisme sebenarnya memiliki titik temu dengan teologi islam. Namun, disisi lain, feminisme dapat menjadi permasalahan serius jika gerakan ini berkehendak untuk melakukan supremasi dan eksploitasi terhadap laki-laki.

Berdasar pada dua contoh besar diatas, imperialisme budaya membawa pengaruh yang cukup signifikan terhadap bangsa Indonesia. Media yang berperan utama dalam menciptakan budaya memiliki peranan penting terhadap hegemoni budaya yang dapat menumbuhkan budaya baru dan memusnahkan budaya lokal di negara-negara berkembang di dunia. Hal ini tentunya membawa dampak serius karena penginvasian budaya-budaya barat dapat menurunkan rasa nasionalisme yang tertanam pada bangsa Indonesia. Maka dari itu, pentingnya untuk selalu memperhatikan dan menyaring segala bentuk informasi yang kita terima. Selain itu, pengenalan terhadap budaya lokal juga menjadi hal penting untuk menumbuhkan rasa nasionalisme pada anak agar mereka terhindar dari imperialisme budaya.

Referensi

Awaliah Rahmah, M.Si. 2012. Waspadai Imperialisme Budaya. https://spora.or.id/waspadai-imperialisme-budaya/. [06 Februari 2023].

Cakra Ajie. 2018. Bagaimana Film Bisa Mempengaruhi Kita?. https://www.mainmain.id/r/2154/bagaimana-film-bisa-mempengaruhi-kita. [06 Februari 2023].

Aprilia Halim. 2020. Bagaimana film dapat mempengaruhi perilaku dan gaya hidup sehari-hari?. https://www.dictio.id/t/bagaimana-film-dapat-mempengaruhi-perilaku-dan-gaya-hidup-sehari-hari/139507. [06 Februari 2023].

Tim CNN Indonesia. 2022. Pandangan Islam Soal Gerakan Feminisme. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220412141949-289-783747/pandangan-islam-soal-gerakan-feminisme. [13 Februari 2023].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun