Mohon tunggu...
fachrialfaridzi
fachrialfaridzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - FK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Memiliki minat dalam topik kesehatan dan kedokteran, khususnya dalam menulis dan mempublikasikan artikel yang edukatif, berbasis bukti, dan bernilai bagi pembaca. Berfokus pada penyajian informasi kesehatan yang tepat, jelas, dan mudah dimengerti untuk mendorong gaya hidup sehat dan meningkatkan kesadaran masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Stunting: Ancaman Tersembunyi untuk Generasi Masa Depan

13 Desember 2024   05:45 Diperbarui: 13 Desember 2024   05:40 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stunting mungkin bukan istilah yang sering kita dengar, tetapi dampaknya sangat nyata dan serius bagi masa depan anak-anak Indonesia. Masalah ini menjadi perhatian utama di bidang kesehatan, terutama di negara berkembang. Lalu, apa sebenarnya stunting itu? Mengapa kita harus peduli?

Apa Itu Stunting?

Stunting adalah kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan yang menyebabkan tinggi badannya jauh di bawah rata-rata anak seusianya. Namun, stunting bukan sekadar soal tinggi badan. Lebih dari itu, stunting merupakan indikator kekurangan gizi kronis, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan, yang dimulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.

Penyebab Stunting

Stunting terjadi akibat beberapa kombinasi faktor, di antaranya:

1. Asupan Nutrisi yang Tidak Memadai

Ibu hamil yang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dapat melahirkan bayi dengan berat badan rendah, yang menjadi awal mula risiko stunting.

2. Pola Asuh yang Kurang Tepat

Kurangnya pengetahuan orang tua tentang gizi anak dan pentingnya ASI eksklusif juga berkontribusi pada risiko ini.

3. Lingkungan Tidak Sehat

Akses terbatas pada air bersih dan sanitasi yang buruk meningkatkan risiko infeksi berulang pada anak, seperti diare, yang menghambat penyerapan nutrisi.

4. Faktor Sosial dan Ekonomi

Kemiskinan sering kali membuat keluarga sulit memenuhi kebutuhan nutrisi yang cukup dan berkualitas bagi anak-anak mereka.

Dampak Stunting

Stunting tidak hanya berdampak pada fisik anak, tetapi juga pada perkembangan otaknya. Anak stunting memiliki lebih banyak risiko tinggi mengalami keterlambatan kognitif, yang mempengaruhi kemampuan belajar dan produktivitas di masa depan. Selain itu, mereka lebih rentan terhadap penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi saat dewasa.

Langkah Pencegahan Stunting

Sebab stunting membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

1. Pemenuhan Gizi Sejak Dini

Ibu hamil harus mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang, seperti protein, zat besi, dan asam folat, untuk mendukung tumbuh kembang janin.

2. ASI Eksklusif

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama adalah cara terbaik untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang optimal.

3. Imunisasi dan Perawatan Kesehatan

Imunisasi dan akses ke layanan kesehatan membantu mencegah infeksi yang dapat menghambat pertumbuhan anak.

4. Edukasi Gizi

Orang tua perlu diberi edukasi mengenai pentingnya pola makan sehat dan bergizi untuk anak.

5. Sanitasi dan Kebersihan

Akses ke sanitasi yang layak dan air bersih sangat penting untuk mencegah penyakit yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun