Mohon tunggu...
debi amelia
debi amelia Mohon Tunggu... -

nilai sendiri aja

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Putriku yang Membanggakan

30 April 2015   22:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:30 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengurus anak itu susah-susah gampang. Apalagi anak-anak yang terbilang sangat aktiv dan dalam masa periode emasnya. Memilikinya menjadi sebuah kesenagan tersendiri, tapi tak jarang itu juga yang akan memancing emosi kala tak bisa dikontrol. Haruslah sabar dalam mendidiknya, agar tak keluar dari jalur dan tetap bernilai baik dalam segala aspek. Sebagai ibu muda dan baru tentu akan sedikit kesulitan apalagi bagi orang yang sulit mengontrol emosi (seperti saya, hehehe). Mengurus satu saja kewalahan apalgi dua ? perlu ekstra sabar !

Yah, saya memiliki dua anak balita yang masing-masing berumur 3 dan dua tahun. Selisih usia hanya satu tahun, jadi wajar saja mereka layaknya anak kembar yang sangat aktiv dan juga jahil. Sebenarnya bukan jahil, tapi mereka hanya mengeksplor kesenangan mereka terhadap sesuatu yang kelihatannya itu pekerjaan yang jahil.

Namanya juga anak-anak apa yang harus disalahkan pada mereka ?? tembok dihiasi berbagai lukisan abstrak, buku-buku banyak tanda tangannya, mainan berserakan di mana-mana, makanan beluber ke mana-mana, dan masih banyak lagi. Betapa pusingnya saya !!

Tapi dari kesemuanya itu sebenarnya saya pun sangat bersyukur, merekalah penyemangat saya kala drop melanda. Ketika menemani mereka bermain saya pun harus ikut tertawa bersama mereka. Ketika saya akan mengajari mereka sesuatu, terkadang saya pun harus belajar dulu agar tak salah dalam memberikan mereka pemahaman. Benar bermanfaat.

Yang tak kalah mengejutkan dari itu, si kakak ternyata lebih cepat mengalami pendewasaan. Kata om ku dulu, jika anak yang jeda usianya tidak jauh maka si kakak akan cenderung lebih cepat dewasa. Dewasa dalam arti di sini adalah si kakak cepat tanggap dalam memahami lingkungan dan juga orang lain.

Anak ku yang pertama (si kakak) sudah dua hari ini benar-benar membuat ku bangga. Kemarin dia menghapalkan doa harian yang slalu kami baca bersama, tapi tak hany itu, dia juga menamalkannnya pada bonekanya (walaupun itu main-main, but that’s so amazing !). lalu tadi setelah dia bermain, dia langsung membereskan mainannya dan membantu saya untuk membersihkan rumah (menyapu setiap ruagan). Wah, bangganya saya ! alhamdulillah ini adalah anugerah yang paling saya syukuri dan akan slalu saya jaga. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun