Mohon tunggu...
Faby Aprilian
Faby Aprilian Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasisw

Sayaa hobi olahraga taekwondo

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pelanggaran Hukum dan Kode Etik Komunikasi

5 Januari 2025   07:03 Diperbarui: 6 Januari 2025   18:19 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pelanggaran Hukum dan Kode Etik dalam Kasus Rius Vernandes dan Elwiyana Monica

Muhamad Faby Aprilian (2371500279)

Mata Kuliah: Hukum Dan Kode Etik

Progam Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi Desain Kreatif

Universitas Budi Luhur

Email: fabyaprilian0@gmail.com

Abstrak

Jurnal ini membahas kasus yang melibatkan YouTuber Rius Vernandes dan Elwiyana Monica, yang dilaporkan oleh Garuda Indonesia atas dugaan pencemaran nama baik melalui konten video yang diunggah di YouTube. Kasus ini bermula dari video review perjalanan mereka dengan Garuda Indonesia, di mana mereka mengkritik beberapa aspek pelayanan, termasuk menu makanan tulis tangan. Reaksi Garuda Indonesia dengan mengeluarkan larangan pengambilan gambar di pesawat memicu kontroversi dan kritik dari warganet. Jurnal ini menganalisis implikasi kasus ini dari sudut pandang hukum, dampaknya terhadap citra Garuda Indonesia, dan pentingnya kesadaran etika dalam penggunaan media sosial. Kasus ini menyoroti perdebatan tentang batasan kebebasan berekspresi di media sosial, hak konsumen untuk memberikan ulasan, dan respons perusahaan terhadap kritik publik. Implikasi hukum dari kasus ini meliputi penerapan UU ITE dan KUHP terkait pencemaran nama baik. Selain itu, kasus ini berdampak pada citra Garuda Indonesia di mata publik dan menekankan perlunya peningkatan kesadaran etika bagi pengguna internet dalam bermedia sosial.

Kata kunci: Rius Vernandes, Elwiyana Monica, UU ITE, Pencemaran nama baik

Abstract

This journal discusses the case involving YouTubers Rius Vernandes and Elwiyana Monica, which was reported by Garuda Indonesia for alleged defamation through video content uploaded on YouTube. This case started with a video review of their trip with Garuda Indonesia, in which they criticized several aspects of the service, including the handwritten food menu. Garuda Indonesia's reaction by issuing a ban on taking pictures on planes sparked controversy and criticism from netizens. This journal analyzes the implications of this case from a legal perspective, its impact on the image of Garuda Indonesia, and the importance of ethical awareness in the use of social media. The case highlights debates about the limits of freedom of expression on social media, consumers' rights to leave reviews, and companies' responses to public criticism. The legal implications of this case include the application of the ITE Law and the Criminal Code regarding defamation. Apart from that, this case has an impact on Garuda Indonesia's image in the eyes of the public and emphasizes the need to increase ethical awareness for internet users in using social media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun