Mohon tunggu...
Farah Ramadhani
Farah Ramadhani Mohon Tunggu... -

saya adalah orang yang ingin selalu menjadi lebih baik..

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Proud to be Yourself

6 September 2015   14:59 Diperbarui: 6 September 2015   17:59 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

pada suatu hari, di sebuah mobil yang sedang parkir, terdengar tangisan dari sebuah setir."aku benci, benci sekali..kenapa manusia selalu memperlakukanku dengan seenaknya,aku di pukul2 dan di putar putar, apalagi kalau manusia sedang stress, badanku sering jadi sasarannya..aku ingin pergi saja.."isak setir sambil menahan amarahnya, di sisi lain ban pun merengek.karena ban selalu di jadikan komponen yang paling bawah dari sebuah mobil(ya iyala..), akibatnya ban sering merasa ia selalu di rendahkan karena menjadi komponen yang selalu tergilas dan akhirnya aus dan terbuang.. kedua sejoli ini berencana untuk melarikan diri atawa melakukan gerakan separatis tehadap kesatuan mobil yang nampak keren ini. yang paling parah adalah kursi jok, dirinya curhat bahwa setiap manusia yang duduk diatasnya selalu mengeluarkan bau yang tidak sedap alias buang angin.. dan tidak jarang para menusia manusia kecil membubuhkan coretan atau robekan di tubuhnya, dia merasa sangat terhina dengan perlakuan anak manusia..
namun, sebelum mereka berhasil melakukan gerakan separatisnya, ada sebuah suara kecil yang sayup terdengar.."jangan...". ketiga sekawan itu berusaha mencari sumber suara..eh..ternyata sumber suara berasal dari sebuah pentil yang hampir tak tampak. ketiganya serempak bertanya "kenapa kamu pentil?". pentil pun menjelaskan "kalian tidak boleh begitu bagaimanapun kita adalah kesatuan dari mobil ini.", namun ban langsung menjawab "kau sih tidak tau penderitaan kami, karena kau itu kecil pentil, kami ini sudah sering dianiaya oleh manusia dengan kelakuan2 buruknya". si pentil berusaha tenang dan menjelaskan, "justru karena aku kecil..kalian tidak merasa kalau kalian adalah komponen yang beruntung?? kalian selalu memiliki nama atau merek terkenal.. serta
aksesoris menawan yang selalu menghiasi diri kalian.. kalian pun sering di reparasi khan..untuk diperindah..sedangkan aku, aku hanya sebuah pentil yang tak tampak, orang mungkin akan memuji jika melihat setir, jok, atau ban yang tampak bagus dan menanyakan dimana tempat membelinya, tapi g ada yang akan menanyakan dimana membeli pentil yang bagus atau apa merek pentil terkenal, benar khan??y benar lha... ", terang si pentil dengan bijaksana "tapi aku g merasa terbuang apalagi terhina, karena aku tau sebagus dan secanggih apapun mobil yang ada, g akan bisa jalan kalo g da aku..makanya aku ingin tetap di kesatuan
mobil ini".
setir, jok dan ban terdiam, mereka kagum melihat pentil yang suaranya sayup2 terdengar bisa mengungkapkan kelebihan yang mereka tidak sadar, sebenarnya mereka yakin bahwa mereka berguna, tapi karena kekesalan mereka, sehingga kelebihan2 itu tidak mereka sadari. akhirnya dengan semangat dari sebuah pentil, setir, jok dan ban bisa bekerja sama dengan komponen yang lainnya, sehingga kesatuan mobil dapat berguna  bagi manusia..

pesan moral : produsen mobil menciptakan mobil dengan semua komponennya tidak dengan hal yang sia sia, Apalagi Allah SWT yang menciptakan manusia yang terdiri dari berbagai komponen dalam tubuh dan kehidupannya, maka jangan buat Allah marah dengan kekufuran kita, karena kita tidak pernah bersyukur dengan apa yang sudah diberikan, dan senantiasa melihat kelemahan kita menjadi sebuah komponen dasar diri kita..
ingatlah bahwa tiap kita memiliki kelebihan, tanyakanlah pada orang lain apa kelebihan kita dan berusahalah mengasahnya sehingga kita menjadi orang2 yang sukses dunia akhirat, Amin...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun