Mohon tunggu...
FABIAN ZAHLUA
FABIAN ZAHLUA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Happiness

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) pada Materi Ancaman Integrasi Nasional Kelas X

7 Juli 2022   17:58 Diperbarui: 7 Juli 2022   18:00 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENULIS : 

Fabian Zahlu 

Fitri Ariska

Lingkungan pendidikan telah mengalami perubahan yang fundamental, terutama dari faktor penentu kemajuan suatu negara. Pembelajaran PKN selama ini masih menggunakan metode ceramah, hafalan dan tanya jawab, kondisi pembelajaran tersebut akan membuat siswa cenderung bosan dan jenuh dengan rutinitas yang itu-itu saja. Hal ini tentu dapat menghambat siswa dalam mengeksplorasi dirinya, menuangkan kreatifitasnya, dan dampak lain yang dapat menghambat pertumbuhan kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa, padahal tujuan dari pembelajaran pada intinya adalah mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. 

Asmani (2010) menyatakan bahwa guru yang baik adalah guru yang sedikit bicara banyak diamnya. Maksud dari pernyataan tersebut adalah guru hanya sebagai fasilitator saja sedangkan siswa yang harus aktif melakukan berbagai aktivitas dalam proses pembelajaran dengan melakukan diskusi, kerja kelompok, debat, bertanya dan lempar gagasan. Tetapi, strategi ini tidak terlalu efektif walaupun guru sudah berusaha dan mendorong siswa untuk berpartisipasi. Kebanyakan siswa terpaku menjadi penonton sementara arena kelas dikuasai oleh hanya segelintir orang. Dalam suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan pengisolasian siswa, sikap dan hubungan yang negatif akan terbentuk dan mematikan siswa. Suasana seperti ini akan menghambat pembentukan pengetahuan secara aktif sehingga sikap siswa dalam proses pembelajaran lebih cenderung pasif.

Penggunaan model pembelajaran yang baik seharusnya menghasilkan pembelajaran yang efektif dan bisa mengoptimalkan kemampuan setiap siswa. Terdapat berbagai model pembelajaran yang dapat diimplementasikan pada pembelajaran kurikulum 2013, misalnya model pembelajaran Group Investigation (GI). Model pembelajaran GI merupakan model pembelajaran kooperatif yang mengharuskan siswa untuk aktif dan berpartisipasi pada proses pembelajaran dengan cara menggali/ mencari informasi/ materi yang akan di pelajari secara mandiri dengan bahan yang ada. Dengan proses tersebut siswa akan belajar dengan aktif, mencari informasi penting kemudian dengan sendirinya akan mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya.    Proses membangun pengetahuan secara mandiri dapat melatih siswa untuk menggali sebuah fakta, melakukan generalisasi dan mengorganisasikan ide yang di dapatkan (Bintang, 2017)

Pada pembelajaran kooperatif siswa memiliki kemungkinan berhasil apabila dalam suatu kelompoknya juga berhasil. Sistem pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lainnya atau kelompok dalam tugas yang terstruktur disebut sebagai pengajaran gotong royong atau cooperatif learning (Dahliana, 2016). Model pembelajaran Group investigation merupakan pembelajaran konstruktivisme karena dalam pembelajarannya siswa membangun sendiri pengetahuannya dan guru bertindak sebagai fasilitator. Tujuan dari model pembelajaran GI ini adalah untuk mengembangkan kemampuan keaktifan siswa dalam berpartisipasi antar kelompok (personal) dan rasa ingin tahu dalam bidang akademis (Indra, 2015). Dalam materi Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan diharapkan siswa lebih bisa memahami   materi   dengan   caraberkelompok yaitu menggunakan model pembelajaran Group Investigation. Dengan adanya model pebelajaran tersebut, siswa akan lebih aktif dalam proses belajar mengajar.

Dalam penggunaan metode Group Investigation ini di harapkan siswa bisa aktif dalam kelas dan mendapatkan hasil belajar yang baik. Menurut Nana Sudjana keaktifan belajar siswa dilihat dari keikutsertaan siswa dalam menyelesaikan tugasnya. Indikator keaktifan tersebut meliputi keikutsertaan dalam memecahkan masalah, menjawab pertanyaan dari guru, berusaha mencari informasi yang tidak di pahami. Teknik agar siswa bisa aktif dalam kelas, bisa dilakukan dalam bentuk diskusi kelas yaitu berupa kegiatan berdialog antar anggota kelompok dan memecahkan persoalan bersama-sama. Saat kegiatan itulah guru bisa membimbing siswa agar mengajukan pertanyaan untuk materi yang tidak di pahami dan siswa diminta untuk memberikan penjelasan. Kegiatan tersebut bisa membantu siswa agar akfif dalam kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka perlu di adakan penelitian untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif antara metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation dan keaktifan siswa pada materi ancaman integrasi nasional siswa di kelas X Tataboga SMK Kartika IV-I Kota Malang   .

Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Kartika IV-I, bertempat di JL. Kesatrian No IA , Kecamatan Blimbing , Kota Malang.

Pemilihan sekolah ini bertujuan untuk memperbaiki , menghadirkan semangat dan keaktifan siswa pada mata pelajaran PKn.

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Tataboga di SMK Kartika IV-I Malang, dengan jumlah 22 siswa . objek penelitian ini adalah aktivitas siswa.

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 25 Mei 2022 , dengan durasi waktu 2jam pelajaran.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif dengan menggunakan model belajar koorperatif (kelompok).

Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini pengumpulan data penelitian menggunakan beberapa instrumen yaitu :

Instrumen aktifitas siswa

Berisi tentang keaktifan yang dilakukan siswa Ketika kegiatan belajar mengajar dimulai

Dengan indikator aspek yang dinilai :

Persiapan kelompok

Partisipasi aktif anggota kelompok

Kerjasama kelompok

Presentasi hasil kerja kelompok

Teknik Analisis Data

Pengumpulan data

Kegiatan dokumentasi dan observasi pada saat proses kegiatan belajar mengajar (KBM).

Reduksi Data

Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang kami lakukan kepada kelas X Tataboga dengan menggunakan model pembelajaran Group Discussion pada mata pelajaran PPKn , kami mendapatkan hasil bahwa keaktifan siswa lebih meningkat Ketika melakukan kerja kelompok , siswa lebih aktif untuk mencari tahu , untuk menyampaikan pendapatnya tentang tugas yang mereka kerjakan .

Perhatian mereka tidak melulu tertuju kepada ceramah guru , melainkan mereka dapat mencari sendiri dari berbagai sumber tentang materi yang sedang ia pelajari saat ini . Kegiatan pembelajaran pun berjalan dengan lancar dan tertib .

Metode Group discussion yang kami lakukan di kelas X Tataboga di SMK Kartika IV-I Malang berhasil meningkatkan keaktifan siswa yang ada di dalam tersebut. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung dengan lancar dan tertib , siswa mulai berkelompok untuk menjawab tugas yang sudah di berikan.  

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada :

Bapak Sunari , selaku kepala sekolah SMK Kartika IV-I Malang, Ibu Dewi Indrawati selaku guru pamong mata pelajaran PPKn , Bapak Mujtaba Habibi selaku dosen Pembimbing , serta teman -- teman asistensi mengajar yang sudah membantu dan berjuang Bersama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun