Mohon tunggu...
Fabianus Keane Karnaen
Fabianus Keane Karnaen Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar SMA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tragis! Guru Kehilangan Sebelah Mata demi Pengajaran Moral

5 Agustus 2023   17:24 Diperbarui: 5 Agustus 2023   17:31 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosok orangtua murid melakukan aksi nekat terhadap seorang guru SMA di Rejang Lebong, Bengkulu.

Diketahui bahwa korban bernama Zaharman, mengalami cedera berat pada mata kanannya usai diketapel oleh wali murid berinisial AJ (35), selaku orangtua dari seorang murid SMA tersebut yang berinisial PDM (16).

AJ mengetapel sosok guru Zaharman, setelah mendapatkan pengaduan dari anaknya PDM, yang mengakui wajahnya menerima tendangan oleh Zaharman, yang merupakan guru olahraga di sekolah tersebut.

Kejadian ini berlangsung di SMAN 7 di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu pada hari Selasa (1/8/2023) lalu.

Kejadian dimulai pada saat sosok Zaharman menegur dan atau menindak sekelompok muridnya yang pada saat itu sedang merokok di belakang sekolah pada saat jam pelajaran berlangsung, yang pada gerombolan tersebut terdapat PDM.

Setelah ditindak oleh Zaharman, PDM kemudian berlari dan pulang ke rumahnya lantas memanggil orangtuanya

Selepas mendapati pengaduan dari anaknya, ayahnya, yakni AJ langsung mendatangi bangunan sekolah

AJ masuk ke bangunan sekolah, dan berkata kepada satpam bahwa anaknya dipukul oleh Zaharman. Satpam segera berusaha menahan AJ, namun kemudian AJ mengeluarkan pisau dan ketapel.

Dengan upaya paksa, wali dari PDM akhirnya berhasil masuk ke sekolah dan bertemu dengan guru Zaharman.

Selepas menemukan Zaharman, AJ langsung mengarahkan ketapelnya ke arah korban yang langsung mengenai matanya. Demi melihat mata korban yang mengeluarkan darah, AJ menjadi panik dan langsung berlari keluar sekolah, meninggalkan tempat kejadian.

Akibat dari kejadian itu, bola mata Zaharman yang sebelumnya masih berfungsi dengan optimal, terpaksa diangkat oleh dokter melalui operasi karena kondisinya yang sudah hancur terkenal serangan ketapel.

Sementara diketahui juga bahwa bola mata kirinya telah mengalami katarak.

Kondisi dari Zaharman diungkapkan oleh anak kandungnya, Ilham Mubdi kepada TribunBengkulu.com

"Kondisi ayah Alhamdulilah sekarang sudah sadarkan diri tapi mata ayah saya sisa satu lagi. Dinyatakan cacat permanen mas karena hancur bola mata sebelah kanannya," ungkap Ilham yang nampak sedih.

Ilham juga membenarkan bahwa memang operasi yang dilakukan di RS Ar Bunda adalah operasi untuk pengangkatan bola mata.

Ia juga mengakui bahwa ada kemungkinan ayahnya akan mengalami kebutaan permanen pada dua matanya, mengingat mata kiri milik Zaharman juga telah mengalami katarak.

"Mata kiri sudah kabur karena katarak, mata kanan ini yang normal sebelumnya, tapi sekarang kanannya sudah diangkat, jadi ada kemungkinan buta dua-duanya mas," ucap Ilham.

Kapolsek PUT IPTU Hengky Noprianto, SH, MH menyampaikan bahwa ia sudah menerima laporan resmi mengenai dugaan penganiayaan atas Zaharman. Beliau menambahkan bahwa pihaknya sudah bergerak untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan atas kasus ini.

Siapakah AJ ini?

Selepas kejadian ini, diketahui AJ melarikan diri hingga Rabu (2/8/2023) kemarin, dan belum kembali ke rumahnya.

Kapolsek PUT IPTU Hengky Noprianto yang datang menjemput AJ tidak menemukan keberadaannya di rumahnya. Polisi hanya menemukan anggota keluarga dari AJ, yang mengatakan bahwa AJ tidak pulang setelah kejadian.

Polisi berkoordinasi dengan keluarga AJ, agar AJ segera menyerahkan diri ke Polsek PUT. Keluarga juga diminta untuk tidak takut menyerahkan AJ, agar polisi dapat melakukan pemeriksaan terhadap AJ.

Berdasarkan informasi dari warga sekitar, mereka menyatakan bahwa memang AJ terkenal memiliki berbagai permasalahan dan kerap kali membuat keonaran, AJ juga sering berurusan dengan hukum sebelum kasus ini

Sementara itu, hasil dari pemeriksaan terhadap PDM terungkap, pelajar berusia 16 Tahun tersebut mengakui bahwa ia telah lebih dulu menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh Zuharman di kantin sekolah.

Menurut pengakuannya, PDM ditendang di bagian muka oleh guru tersebut.

PDM juga menyertakan, bahwa pada saat kejadian, ia tidak merokok, melainkan teman temannya.

Tidak terima dengan perlakuan dari Zuharman, PDM langsung berlari pulang dan mengadukan kejadian tersebut kepada AJ, ayahnya.

Kondisi Zaharman

Zaharman saat ini sedang memulihkan diri dari luka dan operasi pada Selasa (1/8/2023)

Untuk selanjutnya, Zaharman akan dirujukan ke rumah sakit si Palembang, demi mendapatkan perawatan lanjutan yang lebih baik.

Anaknya, Ilham mengatakan bahwa benar adanya bahwa ayahnya akan dirujuk ke Palembang, namun akan dilakukan saat luka pasca operasinya sudah membaik.

Dokter turut menyampaikan bahwa Zaharman harus fokus terlebih dahulu untuk memulihkan lukanya, dengan meneteskan obat mata setiap 4 jam sekali.

Luka membutuhkan waktu penyembuhan lebih dibandingkan luka biasa, karena adanya faktor diabetes atau gula dara yang diidap oleh Zaharman.

Ilham menuturkan bahwa kondisi ayahnya sudah membaik, beliau juga sudah bisa berbicara dan menggerakan tubuhnya dengan lancar, mengingat sebelumnya Zaharman banyak diam dan terbaring lemas.

Tanggapan

Dilansir dari TribunBengkulu.com, guru di sekolah Zaharman mengaku sedih dan trauma terhadap kejadian ini.

Kepala sekolah dan juga rekan rekan guru Zaharman berharap bahwa mata Zaharman dapat dikembalikan seperti sediakala.

Riswanto, selaku kepala sekolah tempat Zaharman menjadi guru mengaku sangat menyesal atas kejadian tersebut, sementara ia tidak mampu melindungi rekan kerjanya. Ia juga tidak mengetahui adanya peristiwa tersebut, karena berlangsung begitu cepat.

Riswanto baru mengetahui kejadian ini pada saat para siswa berteriak.

Riswanto bertutur agar pelakunya bisa mendapatkan hukuman yang berat, dan berharap juga agar ada solusi supaya mata Zaharman bisa kembali normal seperti sebelumnya.

Saat ini, berita sudah beredar di dunia maya, banyak netizen yang berkomentar seperti di platform Instagram umumnya menyatakan simpati, ada juga yang menggunakan tutur kata keras dan ungkapan seperti "mata ganti mata". 

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun