Mohon tunggu...
Fabian Dibya Hernawan
Fabian Dibya Hernawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Bola

Indonesia Batal Gelar Piala Dunia FIFA U-20 2023

31 Juli 2023   04:59 Diperbarui: 31 Juli 2023   06:50 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

FIFA memberlakukan sanksi administratif kepada Indonesia sebagai akibat dari "perkembangan situasi" yang mengakibatkan pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Sanksi ini termasuk pembekuan dana FIFA Forward yang seharusnya diberikan kepada PSSI. Meskipun sanksi tersebut dianggap sebagai "kartu kuning" dan bukan "kartu merah," dampaknya tetap harus disyukuri oleh publik sepak bola nasional.

Sanksi administratif ini berarti bahwa dana dari program FIFA Forward yang seharusnya digunakan untuk operasional PSSI tidak akan diberikan. Meskipun sanksi ini merupakan tindakan administratif, dampaknya tetap negatif bagi Indonesia. Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali, mengingatkan bahwa sanksi FIFA tidak boleh dianggap sepele dan tetap akan berdampak negatif bagi Indonesia. Selain itu, pemberlakuan sanksi ini juga berdampak pada hukuman moral bagi Indonesia, dan FIFA telah menegaskan otoritasnya di mata anggota-anggota lainnya. Kegagalan dalam menyelenggarakan acara besar telah mencoreng nama Indonesia, dan reputasi serta kredibilitas negara ini dipertanyakan. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk memiliki aturan yang jelas mengenai hubungan antara cita-cita politik dan penyelenggaraan kompetisi sepak bola. Hal ini diperlukan untuk menghindari bentrok antara keduanya yang dapat menyebabkan kegagalan dan kesulitan dalam menyelenggarakan turnamen besar internasional di masa depan.

Gagalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 bukan disebabkan oleh masalah teknis sepak bola, melainkan oleh faktor-faktor lain di luar bidang sepak bola. FIFA menentang diskriminasi dan menganggap penolakan serta syarat terkait keikutsertaan tim nasional Israel sebagai bentuk diskriminasi. Meskipun demikian, FIFA juga melihat bahwa pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat terhadap turnamen ini. Lobi yang dilakukan oleh ketua PSSI dengan menyampaikan blueprint transformasi sepak bola nasional berhasil meyakinkan FIFA untuk tidak memberikan sanksi berat. FIFA mengakui bahwa Indonesia sedang menghadapi tantangan dalam melakukan transformasi sepak bola. Setelah Tragedi Kanjuruhan, Indonesia diharapkan melakukan perbaikan dan perubahan yang signifikan untuk menghadapi tantangan tersebut.

Dalam kesimpulannya, alasan Indonesia kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tidak berhubungan dengan masalah teknis sepak bola, tetapi lebih terkait dengan isu diskriminasi dan komitmen pemerintah Indonesia dalam menyelenggarakan turnamen ini. Meskipun sanksi berat tidak diberlakukan, tantangan transformasi sepak bola nasional tetap harus dihadapi dan diatasi untuk meningkatkan prestasi dan reputasi sepak bola Indonesia.

Artikel ini sebagai salah satu syarat Tugas II Mata Kuliah Organisasi Internasional dengan Dosen Pengampu: Fadlan Muzakki, S.IP., M.Phil., LLM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun