Mohon tunggu...
Fabia jamiaturrahmani
Fabia jamiaturrahmani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi saya yaitu menulis artikel-artikel ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Unsur Serapan Tanda Baca dan Literasi

7 April 2023   19:40 Diperbarui: 7 April 2023   19:45 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Kata Serapan Dalam Bahasa Indonesia

Terlebih dahulu kata-kata itu disesuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia, baik itu dalam hal pengucapan maupun penulisannya.

Kata-kata seperti itulah yang dinamakan dengan kata-kata serapan, bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka, Maksudnya adalah bahwa bahasa ini banyak menyerap kata-kata dari bahasa lainnya.

Proses penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat ini terpenuhi, yaitu:

1. Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya.

2. Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan bahasa Indonesia nya.

3. Istilah serapan yang  dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya.

Kata serapan termasuk ke dalam bahasa Indonesia dengan empat cara yaitu:

1. Cara adopsi

2. Cara adaptasi

3. Penerjemahan

4. Kreasi

B. Tanda Baca 

Ragam tanda baca, fungsinya:

1. Tanda titik, untuk menyesuaikan sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan

2. Tanda koma, pemisahan unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang

3. Tanda seru, dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat

4. Tanda titik koma, memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara

5. Tanda titik dua, pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian

6. Tanda hubung, menyambung unsur-unsur kata ulang 

7. Tanda elipsis, menggambarkan kalimat yang terputus-putus

8. Tanda tanya, selalu dipakai pada setiap akhir kalimat tanya

9. Tanda kurung, mengapit tambahan keterangan atau penjelasan

10. Tanda kurung siku, sebagai koreksi atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat  yang ditulis orang lain

Dan tanda baca lain-lainnya, seperti tanda petik, tanda petik tunggal, tanda garis miring, tanda penyanyingkat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun