Mohon tunggu...
Azrina Ulfah
Azrina Ulfah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Marine Sience | Sriwijaya University | Merindukan hujan. Menghitung tetesnya. Mendengar derasnya :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sesederhana Itu

22 Oktober 2011   06:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:39 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidakkah ia tahu,bahwa jauh dari seberang pulau ini,
aku juga bersyukur untuk bahagianya..

Tapi ini juga memang salahku,,
bukankah aku juga sejak lama sadar,namun terus melawan logika,namun hati terus melawan pikiran-pikiran itu..
Sampai akhirnya jadi fatal begini,fatal untukku,bukan baginya..

Ah,migrain ini kembali kambuh.

Penat,penat dan penat..

Sempat dalam bulan-bulan lalu aku berpikir,,
Apa kau juga tak merasakannya,tak juga memikirkannya.
Sepertinya memang tidak sama sekali.
Aku tak sengaja melihat retweet-mu
Lebih baik mencintai seseorang yang tidak bisa kita miliki daripada memiliki sesorang yang tiak kita cinta..

Ya,sesederhana itu..

Otakku menjadi rumit sekali..

Andai kau tahu aku juga mencinta seseorang yang tidak bisa aku miliki..
Seseorang itu kamu.. Dan seseorang kamu itu bukan saya.

Sekali lagi,sesederhana itu..

Aku biasa-biasa saja,aku tidak apa-apa..
Selama aku masih bisa tersenyum,

masih bisa bersyukur,masih bisa tertawa J
Saya masih bisa terus berjalan..

Itu artinya saya baik-baik saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun