Mohon tunggu...
Faathir AlfathRisdarmawan
Faathir AlfathRisdarmawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Introvert

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menumbuhkan Karakter Inovatif melalui Robotika: Abdimas GNRM Teknik Elektro Universitas Al-Azhar Indonesia di SMA Al-Fityan Tanggerang

2 Februari 2025   15:52 Diperbarui: 2 Februari 2025   15:52 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GNRM di SMA Al-Fityan Tanggerang: (Teknik Elektro Univeristas Al-Azhar Indonesia)

Teknologi terus berkembang pesat, dan salah satu bidang yang semakin menarik perhatian adalah robotika. Dalam rangka mendukung literasi teknologi di kalangan pelajar, Teknik Elektro Universitas Al-Azhar Indonesia menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Abdimas) sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Melalui tema "Memahami, Merangkai, dan Membuat Robot Humanoid", kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan konsep dasar robotika, mengasah keterampilan siswa dalam perakitan teknologi, serta mendorong minat generasi muda terhadap inovasi berbasis sains dan teknologi.

Acara ini berlangsung pada 23-24 Agustus 2023 di SMA Al-Fityan Tangerang, diikuti oleh puluhan siswa yang antusias untuk belajar lebih dalam mengenai dunia robot humanoid. Kegiatan ini tidak hanya menghadirkan teori tentang bagaimana robot bekerja, tetapi juga memberikan pengalaman langsung kepada peserta untuk merakit dan mengoperasikan robot dengan bimbingan langsung dari tim pengajar dan mahasiswa Teknik Elektro Universitas Al-Azhar Indonesia.

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan generasi muda agar lebih siap menghadapi tantangan industri 4.0. "Kami ingin memberikan pengalaman nyata kepada siswa SMA tentang bagaimana teknologi robotik bekerja dan bagaimana mereka bisa berkontribusi dalam pengembangannya di masa depan", ujar salah satu dosen pembimbing.

Diharapkan, melalui program ini, siswa SMA tidak hanya memahami teori dasar robotika, tetapi juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan ide kreatif dalam pembuatan robot serta memahami tantangan dalam dunia teknologi. Antusiasme para peserta terlihat sejak awal kegiatan, di mana mereka tidak hanya mendengarkan penjelasan dari instruktur, tetapi juga aktif bertanya dan berpartisipasi dalam sesi perakitan robot.

Lebih dari sekadar memperkenalkan teknologi, program ini juga menanamkan nilai-nilai karakter positif dalam revolusi mental, seperti kerja sama, inovasi, dan daya juang dalam menyelesaikan tantangan teknis. Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang menjadi dasar kegiatan ini diharapkan dapat mendorong perubahan pola pikir siswa untuk lebih terbuka terhadap perkembangan teknologi serta menumbuhkan semangat belajar yang lebih aktif dan eksploratif.

Sejalan dengan semangat revolusi mental, kegiatan ini bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga sebuah dorongan agar generasi muda tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta dan inovator di masa depan.

Di era digital saat ini, teknologi memang mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama dalam bidang robotika dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Robotika tidak lagi hanya menjadi bagian dari dunia industri, tetapi juga telah merambah ke berbagai sektor kehidupan, termasuk pendidikan. Pemahaman tentang robotika sejak dini dapat membantu generasi muda untuk mengasah kreativitas, keterampilan teknis, serta daya saing di tingkat global.

Namun, masih banyak pelajar yang belum mendapatkan akses yang memadai terhadap pembelajaran berbasis teknologi. Kurikulum sekolah umumnya lebih menitikberatkan pada teori, sementara pengalaman langsung dalam bidang teknologi, seperti robotika dan pemrograman, masih terbatas. Oleh karena itu, Teknik Elektro Universitas Al-Azhar Indonesia berinisiatif untuk mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) dalam rangka Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) dengan fokus pada memahami, merangkai, dan membuat robot humanoid, serta memberikan pengenalan pemrograman robotik menggunakan software Wokwi.

Mengapa Robotika?

Robotika dipilih sebagai tema utama karena bidang ini tidak hanya berkaitan dengan penguasaan teknologi, tetapi juga mengajarkan berbagai keterampilan penting, seperti:

Pemecahan Masalah (Problem-Solving) Peserta diajarkan untuk menyelesaikan tantangan teknis dalam merancang dan merakit robot.
Kolaborasi dan Kerja Tim Pembuatan robot memerlukan kerja sama, sehingga peserta belajar bagaimana bekerja dalam tim secara efektif.
Kreativitas dan Inovasi Peserta diberikan kesempatan untuk berpikir kreatif dalam mengembangkan solusi teknologi yang lebih baik.
Penguatan Revolusi Mental Program ini sejalan dengan prinsip GNRM dalam membentuk generasi muda yang berorientasi pada kemajuan dan inovasi.

Kegiatan ini berlangsung selama satu hari dengan beberapa sesi utama:

a. Sesi Teori: Memahami Konsep Robotika

Peserta diberikan pemahaman dasar mengenai teknologi robot humanoid, fungsi utama komponen robot, serta aplikasinya dalam berbagai industri.

Pemberian Materi Robotic (Teknik Elektro Universitas Al-Azhar Indonesia)
Pemberian Materi Robotic (Teknik Elektro Universitas Al-Azhar Indonesia)

b. Sesi Praktik: Merangkai dan Membuat Robot Humanoid

Dalam sesi ini, peserta diberikan kesempatan untuk langsung merangkai komponen elektronik dan mekanik untuk membangun robot humanoid sederhana.

Sesi Praktik (Teknik Elektro Universitas Al-Azhar Indonesia)
Sesi Praktik (Teknik Elektro Universitas Al-Azhar Indonesia)

c. Sesi Diskusi dan Tanya Jawab

Untuk meningkatkan pemahaman, para peserta diberikan ruang untuk berdiskusi dengan dosen dan mahasiswa Teknik Elektro Universitas Al-Azhar Indonesia terkait tantangan dan prospek dunia robotika di masa depan.

Sebagai bagian dari kegiatan ini, peserta tidak hanya dikenalkan dengan konsep dasar robotika dan perakitan, tetapi juga diberikan pengenalan pemrograman robotik menggunakan software Wokwi.

Apa Itu Wokwi?

Wokwi adalah platform simulasi berbasis web yang memungkinkan pengguna untuk mempelajari dan menguji pemrograman mikrokontroler, sensor, dan aktuator secara virtual, tanpa memerlukan perangkat keras fisik. Dengan menggunakan Wokwi, peserta dapat memahami bagaimana robot dikendalikan melalui kode pemrograman sebelum mengimplementasikannya pada perangkat fisik.

Materi yang Diajarkan dalam Pemrograman Robotik

Pada sesi ini, peserta mendapatkan pengenalan terhadap konsep dasar pemrograman mikrokontroler dan robotik menggunakan Wokwi, termasuk:

  1. Dasar-Dasar Mikrokontroler

    • Pengenalan mikrokontroler (misalnya Arduino).
    • Konsep input-output digital dalam robotika.
  2. Pemrograman Sensor dan Aktuator

    • Cara menghubungkan sensor (misalnya sensor ultrasonik dan IR) pada mikrokontroler.
    • Implementasi aktuator seperti motor servo atau motor DC untuk menggerakkan robot humanoid.
  3. Simulasi Robot dengan Wokwi

    • Bagaimana menggunakan Wokwi untuk menulis dan menjalankan kode Arduino secara virtual.
    • Memahami cara kerja sensor dan aktuator melalui simulasi sebelum menerapkannya ke perangkat fisik.

Mengapa Menggunakan Wokwi?

Tanpa Perlu Perangkat Fisik Peserta dapat belajar pemrograman robot tanpa harus memiliki komponen hardware terlebih dahulu.
Interaktif dan Mudah Digunakan Antarmuka Wokwi ramah pengguna dan memungkinkan pemula untuk memahami konsep robotika dengan lebih cepat.
Efisien dan Hemat Biaya Simulasi berbasis web ini mengurangi ketergantungan pada perangkat keras yang mahal, sehingga lebih banyak siswa bisa belajar.

Dengan adanya sesi ini, peserta tidak hanya mengenal hardware dan proses perakitan robot, tetapi juga mendapatkan pemahaman tentang bagaimana mengontrol robot secara langsung menggunakan pemrograman. Ini menjadi kombinasi yang ideal dalam pendidikan teknologi, di mana siswa dapat memahami bagaimana perangkat keras dan perangkat lunak bekerja bersama dalam sistem robotika.

Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang telah di lakukan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai positif seperti kerja keras, integritas, dan gotong royong dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dunia pendidikan. Dalam konteks kegiatan ini, robotika dan pemrograman menjadi media pembelajaran yang efektif untuk mendorong perubahan pola pikir siswa, agar mereka tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga kreator dan inovator di masa depan.

Melalui kegiatan ini, Teknik Elektro Universitas Al-Azhar Indonesia ingin menanamkan nilai-nilai revolusi mental, terutama dalam hal:

Etos Kerja dan Disiplin Siswa didorong untuk menyelesaikan tantangan perakitan robot dengan fokus dan dedikasi tinggi.
Kemandirian dan Kreativitas Proses belajar berbasis eksperimen memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi berbagai solusi dalam pengembangan robot.
Kepedulian Sosial dan Gotong Royong Dalam bekerja sama merakit robot, siswa diajak untuk memahami pentingnya kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama.

Sebagai perguruan tinggi yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Teknik Elektro Universitas Al-Azhar Indonesia memandang bahwa kerja sama antara universitas dan sekolah menengah sangatlah penting. Dengan adanya program ini, diharapkan terjadi transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan dari akademisi kepada siswa, sehingga mereka dapat lebih siap menghadapi tantangan dunia industri dan teknologi di masa depan.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa Teknik Elektro Universitas Al-Azhar Indonesia untuk mengaplikasikan ilmu mereka dalam skenario nyata, serta meningkatkan keterampilan mereka dalam mengajar, berbagi ilmu, dan membangun hubungan dengan komunitas pendidikan.

Secara garis besar, kegiatan ini bertujuan untuk:

Memperkenalkan dunia robotika kepada siswa SMA melalui pendekatan teori dan praktik.
Membantu siswa memahami konsep dasar perancangan dan perakitan robot humanoid.
Mengenalkan pemrograman robotik menggunakan software Wokwi untuk memahami mikrokontroler, sensor, dan aktuator.
Mendorong kreativitas dan minat terhadap teknologi serta inovasi.
Menanamkan nilai-nilai revolusi mental, seperti kerja keras, inovasi, dan kerja sama tim.
Membangun kolaborasi antara universitas dan sekolah dalam pengembangan pendidikan berbasis teknologi.

Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak siswa yang terinspirasi untuk mendalami dunia robotika dan mengembangkan keterampilan teknologi yang akan berguna di masa depan.

Meski berlangsung sukses, terdapat beberapa tantangan dalam kegiatan ini, seperti tingkat pemahaman awal siswa yang beragam serta keterbatasan waktu pelatihan. Namun, melalui pendekatan interaktif dan bimbingan dari mahasiswa serta dosen Teknik Elektro Universitas Al-Azhar Indonesia, para peserta dapat memahami materi dengan lebih mudah.

Kesimpulan dan Harapan

Dengan terselenggaranya Abdimas GNRM ini, diharapkan semakin banyak siswa yang terinspirasi untuk mengembangkan minat dalam bidang teknologi dan robotika. Universitas Al-Azhar Indonesia juga berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia yang inovatif dan berdaya saing tinggi.

Ke depan, diharapkan kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah menengah semakin erat, sehingga lebih banyak program edukatif yang dapat memperkaya wawasan generasi muda Indonesia dalam menghadapi era digital.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun