Mohon tunggu...
FATHURRAHMAN
FATHURRAHMAN Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Improvement" Pengembangan Kelistrikan Sistem Lombok

24 Mei 2018   12:45 Diperbarui: 24 Mei 2018   13:25 1763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selanjutnya akan dibandingkan biaya yang dibutuhkan untuk pemenuhan energi listrik pada tahun 2017 dan tahun 2027 berdasarkan RUPTL PLN 2018-2027

Dokpri
Dokpri
Penurunan biaya ini diakibatkan perubahan penggunaan energi primer di system Lombok, dimana di tahun 2017 didominasi oleh minyak dan sesuai RUPTL 2027 energi primer system Lombok akan dipenuhi melalui batu bara dan gas alam dengan presentasi sekitar 49% dan 47% sehingga dapat menurunkan biaya produksi listrik seperti di tampilkan pada table diatas. Dalam upaya untuk mengimprove sistem kelistrikan di Pulau Lombok, kami memberikan beberapa inisiatif skenario diatarannya

Skenario 1 : Pembangunan Transmisi 150 kV Jawa-Bali-Lombok

Dari hasil analisa menggunakan EnergyPlan  diperoleh bahwa dengan menurunkan konsumsi gas ditambah dengan kiriman daya dari sistem Jawa-Bali dapat menurunkan penggunaan bahan bakar dari sistem Lombok sendiri.

Bauran energi dari EBT juga telah meningkat. Namun dikarenakan penggunaan batubara yang lebih murah, efisiensi emisi gas CO2 menjadi meningkat. Hal ini perlu mendapat perhatian dikarenakan agenda ke depan bertujuan mengurangi penggunaan emisi gas rumah kaca. Perhitungan biaya dengan menggunakan Aplikasi perangkat lunak dengan skenario yang ditawarkan dapat dilihat dari tabel dibawah.

Dokpri
Dokpri

Skenario 2 : Pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 70 MW

Lombok  memiliki potensi panas bumi yang cukup besar yang berada di daerah Sembalun kabupaten Lombok Timur dengan potensi sebesar 70 Mwe (Mega Watt Equivalent). Secara rinci lapangan panas bumi sembalun terletak diantara 115 derajat 45'00''-119 derajat 25'00'' bujur timur (BT) dan 8 derajat 05'00''-9 derajat 10'15'' lintang selatan (LS).

Sehingga dengan pemanfaatan energi panas bumi bisa mengurangi efek rumah kaca akibat penggunaan bahan bakar fosil dan mampu membantu pemerintah dalam  mengejar target rasio penggunaan EBT sebesar 23 %.

Namun dalam pelaksanaannya ada beberapa tantangan dalam mengembangkan panas bumi untuk menjadi sumber energi listrik, yaitu :

Pembangkit listrik yang bersumber dari energi geothermal tidak dapat dibangun di sembarang tempat, melainkan di lokasi yang mengandung batu-batu panas yang mudah dibor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun