Mohon tunggu...
Fariska Oktimelia
Fariska Oktimelia Mohon Tunggu... Freelancer - Freshgraduate Hukum | Penulis Pemula di Kompasiana

Tertarik pada isu hukum , Life Style, Seni, Pengembangan diri dan Karir. Menulis untuk berbagi wawasan dan belajar bersama

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menulis : Proses Ekspesi diri, Belajar dan Bertumbuh

3 Februari 2025   08:33 Diperbarui: 3 Februari 2025   12:00 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kamera Penulis

#1 Menulis dan Aku – Sebuah Awal Perjalanan

" Menulis bagi saya bukan sekadar kegiatan mencatat atau menyusun kata-kata menjadi kalimat. Menulis adalah wadah untuk menuangkan ide, perasaan, dan juga merenungkan berbagai pengalaman yang saya hadapi. Bagi saya, menulis adalah sebuah proses pembelajaran yang tak pernah berhenti, serta cara untuk berkembang dalam berbagai aspek kehidupan. "

Hallo Salam Kenal Semuanya !! Saya berniat menggunakan Nama Faalova untuk nama Pena saya. - Faalova !!

Dan Faalova bakal kasih nama kalian para pembaca yaituu.....Loverr !! kedepannya Faalova berniat untuk membuat jadwal topik tulisan, Faalova berniat membahas tentang hukum, karir, life style, Relationship, Pengembangan diri, Karakter, Spiritual, Wisata, Musik dsb. Nantikan terus dan doakan agar Faalova bisa konsisten menulis kedepannya !!!

Mengapa Aku Memilih Menulis?

03 Februari 2025, Hari ini saya resmi membuat akun Kompasiana saya. Karena memiliki banyak waktu luang saya merasa sudah saatnya saya memulai menulis di platform publik. sebetulnya sudah sejak lama saya berencana membuka akun kompasiana, akan tetapi belum terlaksana karna satu dan lain hal. tapi kali ini saya mantap ingin memulai dunia copywriting dan berencana untuk konsisten menulis untuk kedepannya. di kehidupan real life saya sendiri adalah pribadi yang introvert dan tertutup saya tidak terbiasa mengekspresikan emosi dan malas menjelaskan segala hal yang kadang membuat orang salah paham terhadap saya. tapi dengan menulis saya merasa bisa mengekspresikan perasaan dan saya berniat memperdalam skill menulis saya.

Menulis sebagai Sarana Ekspresi Diri 

Sebagai seorang introvert, saya sering kali merasa sulit untuk berbicara langsung tentang apa yang saya rasakan atau pikirkan. Saya lebih memilih untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran saya lewat tulisan. Menulis memberikan kebebasan untuk menyuarakan apa yang ada dalam hati dan pikiran tanpa rasa cemas atau takut dihakimi.

Menulis menjadi ruang pribadi yang aman untuk menggali emosi dan menyusun pemikiran yang kadang tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata lisan. Di dalam tulisan, saya merasa lebih leluasa dan bisa lebih mendalam dalam memahami perasaan saya sendiri. Ini adalah cara saya untuk mengungkapkan apa yang kadang sulit untuk diungkapkan secara langsung kepada orang lain.

Proses Pembelajaran Melalui Menulis

Menulis bagi saya juga merupakan proses pembelajaran yang terus berlanjut. Setiap kata yang saya tulis, setiap kalimat yang saya susun, memberi kesempatan bagi saya untuk berpikir lebih jernih. Proses menulis membantu saya lebih kritis terhadap diri sendiri dan memaksa saya untuk lebih memahami berbagai perspektif dalam melihat suatu hal.

Hal ini sangat berguna, terutama bagi saya yang baru saja menyelesaikan studi hukum. Sebagai seorang fresh graduate hukum, saya menyadari bahwa menulis bukan hanya mengasah kemampuan berbahasa, tetapi juga memperdalam pemahaman terhadap teori-teori hukum yang telah saya pelajari selama kuliah.

Background Dunia Hukum

Di dunia hukum, kemampuan menulis sangat penting. Setiap dokumen hukum, seperti kontrak, opini hukum, hingga artikel yang mengulas isu hukum terkini, memerlukan ketelitian dan kemampuan untuk merangkai argumen yang jelas dan meyakinkan. Menulis membantu saya untuk lebih memahami konsep-konsep hukum yang terkadang abstrak, serta memungkinkan saya untuk menyampaikan pemikiran hukum dengan cara yang mudah dipahami oleh pembaca.

Menulis di bidang hukum juga memicu rasa ingin tahu yang lebih besar terhadap isu-isu terkini. Dalam menghadapi dinamika dunia hukum yang terus berkembang, menulis menjadi cara saya untuk tetap terhubung dan terus belajar. Ini juga memberi saya kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan perspektif saya tentang berbagai topik hukum yang relevan.

Menulis sebagai Wadah untuk Bertumbuh

Menulis bukan hanya tentang menyusun kata-kata. Lebih dari itu, menulis menjadi proses pertumbuhan pribadi saya. Setiap tulisan adalah langkah kecil menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri dan dunia di sekitar saya. Dengan menulis, saya bisa merefleksikan pengalaman saya, baik yang positif maupun negatif, serta melihat bagaimana saya bisa menjadi lebih baik lagi di masa depan.

Sebagai fresh graduate, saya dihadapkan pada banyak tantangan dalam mencari pekerjaan dan menentukan arah karier saya. Menulis di Kompasiana, bagi saya, bukan hanya sebagai media untuk berbagi pengetahuan atau opini, tetapi juga sebagai langkah untuk lebih memahami dunia hukum di luar ruang kuliah. Menulis memberi saya kesempatan untuk terus belajar, bertumbuh, dan mengeksplorasi berbagai topik yang saya minati.

Menulis adalah perjalanan yang tiada henti. Proses ini mengajarkan saya untuk lebih terbuka, lebih sadar akan pemikiran dan perasaan saya, serta terus bertumbuh sebagai individu. Sebagai fresh graduate hukum, menulis menjadi cara saya untuk terus belajar, berbagi pengetahuan, dan mencari cara terbaik untuk memaknai hidup dan karier saya.

Menulis bukan hanya tentang menyusun kata-kata, tetapi tentang menggali lebih dalam makna hidup dan perjalanan yang sedang saya jalani. Setiap tulisan yang saya buat adalah bagian dari proses saya untuk tumbuh dan berkembang, tidak hanya sebagai seorang profesional hukum, tetapi juga sebagai individu yang ingin terus belajar dan berkontribusi bagi orang lain.

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini. Menulis bagi saya adalah perjalanan tanpa akhir, dan saya senang bisa berbagi bagian kecil dari perjalanan itu dengan kalian. Jika kamu juga merasakan hal yang sama atau punya pengalaman serupa, jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar. Mari kita saling belajar dan bertumbuh bersama! Jangan lupa untuk mengikuti saya di Kompasiana agar tidak ketinggalan tulisan-tulisan selanjutnya. Sampai jumpa di artikel berikutnya! 😊📖✨- Faalova

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun