Sedangkan Ridwan juga sebagai anak Biologis HMI, karena dahulu kedua orangtuanya adalah aktivis HMI di Jawa Barat.
"Fakta itu membuat Anies dan Ganjar lebih diuntungkan jika mengadakan acara di UGM. Baik Anies maupun Ganjar, keduanya kan hampir seumuran sekitar 53 tahun. Sedangkan Ridwan lebih muda, sekitar 51 tahun." Ujar Selamat Ginting.
Simbol Politik
Selamat Ginting mengakui tidak terkejut dengan isi ceramah Anies yang jauh lebih banyak dilihat di channel Youtube dibanding ceramah Ganjar maupun Ridwan. Dalam catatan ada sekitar 85 ribu orang yang melihat Anies, jauh melampaui Ganjar yang hanya ditonton 14 ribu orang dan Ridwan 13 ribu orang.
"Simbol Islam nasionalis atau nasionalis religius lebih melekat dalam diri Anies daripada Ganjar yang lebih dikenal sebagai simbol nasionalis. Begitu juga dengan Ridwan lebih dikenal sebagai simbol nasionalis," kata Selamat Ginting.
Selamat Ginting mengungkapkan target politik ketiganya, tentu saja diharapkan dapat memberikan dukungan dalam bentuk pemberian suara jika kelak mereka maju dalam kompetisi Pemilihan Presiden (pilpres). Sehingga efek komunikasi politiknya dalam acara ceramah terawih di UGM adalah terciptanya pemahaman publik yang akan bermuara pada pemberian suara, kelak dalam pilpres maupun pemilu.
"Jadi, ketiga gubernur itu sedang melakukan kegiatan komunikasi yang bersifat politik, memiliki akibat politik, dan berpengaruh terhadap perilaku politik pemilih atau khalayak pemilih," lanjutnya.
Terbius
Upaya memengaruhi khalayak pemilih tersebut, antara lain dilakukan melalui media massa, seperti dengan agenda setting politik, analisis retorika politik, serta wacana politik. Oleh karena itu, ceramah mereka secara verbal maupun non-verbal, tersembunyi atau terang-terangan, disadari maupun tidak disadari, isinya mengandung bobot politik.
"Mereka sebagai komunikator politik, tentu saja menginginkan masyarakat seperti terbius obat dari jarum suntik, sehingga terbius untuk menentukan pilihannya kepada mereka. Dalam ilmu komunikasi dikenal dengan istilah teori jarum suntik maupun teori peluru." Ujar Selamat Ginting
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H