Mohon tunggu...
MuhammadFadhli
MuhammadFadhli Mohon Tunggu... Lainnya - Semua aktivitas dimulai dari niat

Belajar lah selagi kau masih bernafas karena perjalanan yang di tempuh masih panjang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengapa Mempelajari Stunting pada Anak itu Penting?

17 Desember 2021   10:45 Diperbarui: 17 Desember 2021   10:49 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gagal tumbuh pada anak atau biasa disebut dengan stunting merupakan bagian dari Beban Gizi Ganda atau biasa sering disebut Double Burden yang artinya pada saat kita masih terus bekerja keras mengatasi kekurangan Gizi seperti kurus, stunting dan anemia. Namun pada saat yang sama juga harus menghadapi masalah kelebihan gizi atau obesitas.

Permasalahan yang dihadapi saat ini Ketika Indonesia dilanda krisis masalah gizi ditambah dengan pola hidup yang tidak sesuai dari indikator pola hidup bersih dan sehat. Sehingga stunting menjadi produk akhir dari ketidaksesuaian pola hdiup bersih dan sehat dan berdampak kepada masa-masa yang akan mendatang. Begitu pentingnya fokus stunting ini, jika kita hiraukan maka dampaknya akan luas kepada generasi di masa yang mendatang.

Bagaiamana kondisi stunting di Indonesia saat ini  ?

Saat ini, jumlah anak balita di Indonesia menurut Kementerian Kesehatan sekitar 22,4 juta. Setiap tahunnya, setidaknya ada 5,2 juta perempuan di Indonesia yang hamil. Dari mereka, rata-rata bayi yang lahir setiap tahun berjumlah 4,9 juta anak. Tiga dari 10 balita di Indonesia mengalami stunting atau memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya. 

Tak hanya bertumbuh pendek, efek domino pada balita yang mengalami stunting lebih kompleks. Selain persoalan fisik dan persoalan kognitif, balita stunting juga berpotensi menghadapi persoalan lain di luar itu. Stunting bukan berarti gizi buruk yang ditandai dengan kondisi tubuh anak yang begitu kurus. Yang sering terjadi pada anak mengalami stunting cenderung memiliki sistem metabolisme tubuh yang tidak optimal. 

Seperti halnya pada kasus anak yang pada umumnya di masa pertumbuhan lebih fokus tumbuh ke atas justru pada anak yang mengalami stunting lebih cenderung tumbuh ke samping. Kejadian tersebut berresiko terhadap penyakit tidak meluar di Indonesia seperti obesitas dan diabetes. Tak hanya itu, suatu saat, balita yang mengalami stunting akan tumbuh menjadi manusia dewasa dan bekerja dengan penuh keterbatasan sehingga efek yang terjadi kesulitan dalam daya saing dengan manusia lainnya.

Jika isu stunting ini tetap dibiarkan dan hanya sebagai studi semata tanpa ada penanganan secara langsung maka akan berdampak pada sektor sektor lainnya seperti pertumbuhan ekonomi negara hingga daya saing bangsa akan hilang akibat secara nutrisi dari anak kurang dipenuhi.  

Bagaimana kita bisa mencegah stunting sejak dini ?

Supaya kita bisa Bersama-sama dalam menanggualngi stunting, minimal kita memperbaharui pola hidup di tingkat paling kecil yakni di tingkat keluarga. Adapun cara paling terkecil dalam penanggulangan stunting adalah sebagai berikut :

Di masa kehamilan, asupan nutrisi harus di penuhi seperti pemunuhan nutrisi asam folat, zat besi, kolin, magnesium, yodium, zinc, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin D. Selain itu penerapan pola hidup bersih dan sehat seperti pengecekan kandungan secara berkala, menghindari asap rokok, dan berolahraga secara rutin akan meminimalisir terjadinya stunting setelah anak dilahirkan;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun