Imlek adalah salah satu perayaan terbesar global. Berbagai belahan dunia, perayaan Imlek bakal terlihat, mengingat etnis Tionghoa banyak terdapat di berbagai negara. Perayaan Imlek, kamu akan menyaksikan karnaval sampai atraksi dengan hiasan dan ornamen berwarna merah dan emas.
Tahun ini, perayaan Imlek jatuh di tanggal 22 Januari 2023. banyak kota di dunia yang turut merayakan Imlek dengan sangat meriah, sehingga tak jarang mengundang wisatawan buat berkunjung ke sana.
Imlek merupakan tradisi perayaan Tahun Baru Tionghoa, identik menggunakan warna merah dan buah jeruk yang melambangkan semangat dan keberuntungan. Imlek pula identik dengan kegiatan berbagi angpao, dimana pada kegiatan tersebut ada doa, harapan, serta kebahagiaan. Tradisi imlek yang biasa dilakukan oleh rakyat mulai asal sebelum hingga saat perayaan tiba diantaranya membersihkan dan merapikan rumah, menyiapkan hidangan khas imlek, makan dan  kumpul keluarga, sembahyang leluhur, berbagi angpao, serba-serbi berwarna merah, dan  menyalakan petasan dan  kembang api.
Namun teman-teman sudah tau belum bagaimana sejarah Imlek??
Nah berikut inii
Sejarah Imlek
Mulanya imlek adalah perayaan menyambut musim semi, yang dilakukan para petani di negri Tiongkok. Musim semi merupakan pertanda waktu bagi mereka untuk kembali menanam. Musim semi juga meruapakan pertanda akan kehidupan yang bergeliat kembali, dikarenakan pepohonan mulai memunculkan tunas baru segar dan bunga-bunga mulai tubuh kembali. Dalam fenomena tersebut, membuat mereka terpukau sehingga mereka membentuk sekaligus melakukan sebuah perayaan sederhana. Dalam seiring waktu perayaan ini menjadi sebuah ritual dan permanen. Ritual inilah yang kemudian sebagai inti dari perayaan Imlek tersebut yang masih terpelihara dengan baik hingga kini.
Imlek pula menjadi kesempatan bagi orang-orang China untuk berkumpul bersama famili. Maka, tak bisa dihindari seluruh jadwal penerbangan serta kereta api akan penuh pada hari-hari menjelang perayaan Imlek. Bahkan tiket kereta api dan pesawat akan terjual habis seluruhnya beberapa minggu sebelumnya. sehingga pemandangan antrian orang berjejal untuk masuk ke dalam gerbong kereta api menjadi salah satu suguhan di sana menjelang perayaan ini.
Imlek dapat dikatakan hampir sama dengan perayaan tahun baru yang sering diadakan setiap tanggal 1 Januari. Setiap orang akan sibuk merencanakan aktivitas yang akan diadakan untuk menyambut pergantian tahun, seperti: petasan, terompet, makanan serta lain sebagainya. Akan tetapi ada hal yg berbeda di dalam Imlek yaitu peralatan serta isi dari perayaan itu. Tentunya, di dalam perayaan ini tersembunyi makna eksklusif yang membuat masyarakat keturunan Tionghoa mempersiapkan hal itu dan senantiasa berusaha untuk melakukannya secara turun-temurun.
Pada saat malam tahun baru, umumnya beberapa keluarga akan mengadakan sembahyangan. namun tentang hal ini, terdapat juga beberapa famili yang melangsungkannya di saat hari Imlek-nya. Ritual biasanya diawali dengan berdoa dihadapan meja persembahan yang sudah dipersiapkan. Sembahyang diawali sang ketua keluarga lalu dilanjutkan oleh istri serta anak-anaknya.
Makna Perayaan Imlek
Makna yang diperoleh dalam perayaan imlek tersebut seperti, Kesejahteraan, kebahagiaan, keharmonisan, kedamaian dan  rejeki ialah makna yang ingin disyukuri . Mereka menerjemahkan kebahagiaan yang dirasakan para leluhurnya dulu waktu mengalami musim semi ke dalam pengalamannya sekarang, yaitu bahwa apa yang sudah didapatkannya adalah hadiah asal Yang Maha Tinggi. Mereka ingin bersyukur akan segala kemurahan Yang Maha Tinggi selama satu tahun yang telah berlalu. Bentuk rasa syukur itu berupa ritual Imlek tersebut serta berbagi kepada sesama yang disimbolkan menggunakan pemberian  hng bo (angpau). Rasa syukur ini pula sebagai bentuk terima kasih mereka pada Yang Maha Tinggi atas segala hadiah yang sudah diberikan, di dalam rasa syukur itu pula terkandung harapan agar di tahun yang baru mereka mendapatkan rahmat yang semakin berlimpah. dalam perayaan tersebut, mereka yang terlibat bukan saja mereka yang masih hidup namun juga leluhur-leluhur mereka. Mereka semua diundang untuk satu tujuan, yaitu bersyukur dan  senantiasa memohon berkat dari-Nya.
Indonesia dalam perayaan imlek tidak kalah meriah juga lohhh. Dan merupakan hari libur nasional dalam kalender
sumber:
Harsono, 'Imlek Sebagai Permohonan Dan Syukur', Jurnal Filsafat, 6.1 (2017), 58--74.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H