Hari ini sepulang dari kuliah aku berjalan menyusuri salah satu kantin di kampus. Secara tidak sengaja aku menyaksikan kejadian yang kuanggap cukup lucu dan ironis. Mungkin sebelumnya pernah terpikir, tapi kejadian ini membangkitkan ingatanku akan sebuah kenyataan yang terjadi di masyarakat, disekitarku. Ketika aku melewati salah satu bangku kantin, ada seorang cowok duduk di bangku itu. Disamping cowok itu duduk seekor kucing berbulu coklat kekuningan dan putih bersih. Kucing itu lucu sampai terbersit dihatiku ingin membelainya ketika aku lewat disampingnya. Baru saja aku berpikir demikian, si cowok yang duduk itu menggeser tangannya dari meja dan tak sengaja, menyentuh kucing itu. Seketika itu dia memaki, "Anjing!", katanya. "Buset dah", dalam hati aku berkata demikian. Astagfirullah. Lalu hal yang membuat lucu dan menarik, temen si cowok itu yang duduk di depannya menyahutinya, "Kucing". Si cowok itu bingung, "Hah?". Dan temannya itu dengan geli berkata, "Kucing tau, bukan anjing". Kemudian mereka berdua tertawa bersama. Hehehe, aku sampai tidak sadar ikut tertawa geli melihat kejadian itu. "Benar juga", dalam hatiku, "Itu kan kucing, haha". Ada-ada saja tingkah manusia. Mereka sudah terbiasa menyebutkan sumpah serapah, berkata-kata kasar, berucap sesuatu yang harusnya tidak perlu diucapkan. Anjing selalu jadi binatang yang disalahkan. Ada lagi yang menyebut setan lah, dipelesetkan jadi anjrit lah, dan lain sebagainya sumpah serapah lainnya yang "g penting banget". Hehe, dasar manusia memang aneh. Jangan salahkan anjing ya...., mereka lucu dan baik hati loh, ni salah satu buktinya: [caption id="" align="alignnone" width="216" caption="anjing lucu dan imut"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H