bukan masalah waktu yang berlalu
bukan soal detik demi detik yang terlewati
tetapi seberapa mampu kau menjawab masalah dan soal kehidupan
bukan harapan besar melulu dikobarkan
bukan euforia terus kau bangga-banggakan
tetapi selayaknya tindakan faedahmu untuk kehidupan
kita benar-benar seperti bertamasya dalam pusara jarum jam
kita seperti tak kemana-mana meski puluhan kalender mencatat travelingmu
sebab buku harian kita cuma satu di tangan Roqib-Atid
penanya tak pernah kering menggores kertas putih yang semakin usang
waktu, biarkan kami berjalan sendiri
biar gelap menyelimuti, hujan mengguyur kami
aku hanya butuh berdiri terus dalam genggaman tanganMu
tak peduli duri atau kerikil berserak lepas
kepadaMu waktu kembali, menuju kehidupan abadi
*kepada para musafir waktu
terbit juga di sastra - Pesantrennuris.net
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H