Mohon tunggu...
danisworo
danisworo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Patriot

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Holding Baterai Mobil Listrik Resmi Didirikan di Indonesia

8 Juni 2021   10:50 Diperbarui: 8 Juni 2021   10:58 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi membangun Indonesia Battery Corporation (IBC), perusahaan induk (holding) pengelola ekosistem industri baterai kendaraan beroda empat listrik juga power bank atau energy storage system (ESS).
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, pembentukan IBC adalah taktik pemerintah guna memaksimalkan potensi asal daya mineral supaya mampu dimanfaatkan oleh industri dalam negeri buat mengelola industri baterai yang terintegrasi dari hulu sampai hilir. Mulai dari pertambangan, smelter, sampai pabrik produksi katoda, precursor, battery cell hingga battery pack.

Pembentukan konsorsium sejumlah BUMN buat menciptakan industri baterai terintegrasi berdasarkan hulu hingga hilir yg rencananya diberi nama PT Industri Baterai Indonesia (IBI). PT IBI ini rencananya akan dibentuk paling lambat Juli 2021 mendatang.
Hal tadi diungkapkan Komisaris Utama PT Mining Industri Indonesia (MIND ID), Agus Tjahajana Wirakusumah. Agus menjelaskan, nama perusahaan holding ini telah ditentukan. Tapi, terkait kapasitas dan planning lebih jelasnya perusahaan ini masih dibicarakan.
Namanya PT Industri Baterai Indonesia (IBI) menggunakan holding (kepemilikan saham) masing-masing lebih kurang 1/4 berdasarkan tiap BUMN yg terlibat. Rencana berapa investasinya tergantung berdasarkan kapasitas kita pada hulu.

Agus juga menjelaskan, terdapat empat BUMN yang terlibat berdasarkan kepemilikan holding BUMN baterai ini menggunakan masing-masing kepemilikan saham 25% diantaranya yaitu PT Pertamina (Persero), PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT PLN (Persero) dan PT MIND ID. Sebagai gambaran, PT IBI direncanakan mampu menciptakan baterai listrik sampai total berdaya 195 giga watt (GW) yang mengkonsumsi 150 ribu ton nikel per tahun. Tapi dalam tahapan pertama dipatok hanya 33 GW produksi baterai listrik sampai 2030.
"Nilai investasi jika 33 GW sampai 2030 itu lebih kurang US$ 13 miliar. Apabila kapasitas naik 70% atau 140 GW dalam termin kedua, nilai investasi mampu mencapai US$ 17 miliar. Investasi ini juga menggunakan bantuan dana dari luar negeri, jelasnya".

Lebih lanjut Agus menjelaskan, nantinya akan tercipta enam anak perusahaan patungan (joint venture) menggunakan investor asing dalam tahapan pertama. 

Enam perusahaan ini akan masuk dalam ekosistem pembuatan baterai listrik, mulai dari hulu sampai hilir. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, saat holdingnya telah resmi dibuat, maka akan dibuat unit bisnis joint venture bermitra menggunakan perusahaan asing yang masuk ke industri baterai listrik. 

Kerja sama akan masuk lini bisnis smelter refining sampai dalam proses siklus ulang (recycle) baterai listrik. "Misal smelter refining-nya JV sama Antam, Katodanya JV menggunakan Pertamina, baterai cell dan baterai pack mampu menggunakan Pertamina dan PLN, jelasnya". Itu planning pada saat dekat. Nggak usang lagi itu. Kita berproses cepat supaya mampu membangun (holding) ini kita telah berkecimpung dan ini lagi dibicarakan akan kolaborasi menggunakan partner China atau lainnya, imbuhnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun