Mohon tunggu...
khurul aini
khurul aini Mohon Tunggu... -

IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Berdialog Dengan Satu Detik"

11 Juni 2012   04:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:07 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdialog dengan "SaTu DeTiK"

Pada suatu hari aku duduk dan menghadapkan
hati ini ke hadirat Allah sambil menyesali rentangan usia yang telah
kulalui. Kupanggil satu detik dari waktu hidupku. Aku katakan
kepadanya :

(+) Aku harap agar engkau mau kembali lagi
kepadaku, supaya aku dapat menggunakanmu untuk berbuat kebajikan.

(-) Sesungguhnya tidak ada waktu yang sudi
berkompromi untuk berhenti.

(+) Wahai detik......aku memohon, kembalilah
padaku agar aku dapat memanfaatkanmu dan mengisi kekuranganku pada
dirimu.

(-) Bagaimana aku dapat kembali kepadamu,
padahal aku telah tertutup oleh perbuatan-perbuatanmu!

(+) Coba lakukanlah hal yang mustahil itu
dapat kembalilah padaku. Betapa banyak detik-detik selain kamu yang
juga aku sia-siakan ?

(-) Seandainya kekuasaan ada di tanganku,
pastilah aku kembali kepadamu, namun tiada kehidupan bagiku. Dan itu
terlipat oleh lembaran-lembaran amalmu dan diserahkan kepada Allah
swt.

(+) Apakah mustahil, jika engkau kembali lagi
kepadaku, padahal saat ini engkau sedang berbicara kepadaku ?

(-) Sesungguhnya detik-detik dalam kehidupan
manusia, ada yang dapat menjadi kawan setianya dan ada kalanya ia
menjadi musuh besarnya. Aku adalah termasuk detik-detik yang menjadi
musuhmu dan yang akan menjadi saksi atas kamu di hari kiamat kelak.
Mungkinkah akan bertemu, dua orang yang
saling bermusuhan ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun