Lele, ikan yang tampangnya unik ini bisa mengundang rezeki..
Saya cuma mau "sharing" pengalaman beternak Lele....
Potensi Bisnis Lele
Kenapa pilih ternak Lele? Gampang aja, saya suka pecel lele, walau banyak orang menganggap ini makanan ndeso, itung-itung menjalani bisnis sesuai kesukaan. Secara potensi pasar, Lele sebetulnya luar biasa, pernah baca, Jabotabek saja memerlukan 75 ton sehari, bayangin! Â Mungkin gak aneh, abis setiap jalan ada warung kaki-lima jual pecel-lele sih...
Nah dibanding budidaya ternak yang lain, lele termasuk cepat panen. Lele dumbo bisa panen setiap 2-3 bulan (tergantung juga pakan). Secara bisnis, perputaran modal jadi profit lebih cepat, kebayang kan dalam setahun bisa 4-5 kali panen. Pasarnya juga mudah, waktu itu sudah banyak pembeli antri (bahasa kerennya tengkulak..hehe) , merekalah yang menjual ke pasar, pedagang kecil, warung dll...
Dibanding jenis budidaya lain, lele juga termasuk tahan banting, gak semanja misalnya  beternak ikan koi..hehe...
Nah singkat cerita, bersama teman kami dapat lokasi cukup baik (dekat Jakarta), antara serpong dan bogor, disana kita menyewa empang dengan sistem bagi hasil dengan pemilik empang. Modal kerja yang paling mahal adalah untuk membeli pakan harian, karena Lele dikenal rakus dan cepat gemuk...biaya lain spt tenaga kerja relatif murah (1 juta/bln -tahun 2005-) utk penjaga (pengurus/pemberi pakan)...
Pakan merupakan salah satu faktor kunci bisnis ini. Pakan yang murah, kualitasnya kurang baik, salah satu ciri pakan yang baik dia akan mengapung, tidak tenggelam.
Panen pertama dan kedua, hasilnya sangat baik, sampai kita berani nambah empang lagi. (sistem sekarang banyak yg sudah pakai kolam plastik, bukan lagi empang/tanah). Lele-nya sehat dan panen-nya banyak. (Sudah lupa hitungan angkanya, kalo tidak salah satu empang modal sekitar 20 jt, bs didapat untung kotor 3-4 juta setiap 3 bulan lho...-angka ini ditahun 2005, jadi udah agak basi...sorry, tapi angka2 akurat mudah dicari kok via mbah google aja :-)
Cermati Potensi Kerugian
Tentu seperti semua bisnis ada pahit-manisnya. Setelah ngerasain legitnya, kita ngerasain gak enaknya belakangan. Pertama, pengalaman kami, bisnis ini rawan kepercayaan, secara kita gak pernah nongkrongin tuh empang. Sangat mudah bagi si pengelola memanen lele -katakanlah- seminggu sebelum rencana panen yang sudah disepakati....tahu-tahu kok hasil panen berkurang drastis...
Kedua memang ada faktor alam (spt semua agribisnis), bisa jadi hujan lebat terus-menerus, atau empang tercemar limbah bisa mempengaruhi hasil.
Faktor-faktor lain seperti bibit, jenis pakan, biasanya lebih mudah dikontrol, karena sesuai dengan yang berlaku umum di pasaran (kualitas dan harganya bisa di-cek).
Faktor Kunci Keberhasilan
Menurut saya bila anda bisa :
- Membuat pakan (pelet) sendiri (ramuannya sudah banyak disebar di internet, & biaya pakan-lah yang paling tinggi)...
- Mendapat pengelola yang amanah (ini mungkin yg paling syusye ya....kecuali anda bikin pake kolam plastik atau drum di belakang rumah...jadi dijagain sendiri...hehe)..
- dan mencari langsung pembeli-pembeli potensial (gak tergantung tengkulak), bisnis ini akan sangat menguntungkan....
Nah Gimana, siap berbisnis Lele?
Salam Bisnis..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H