Mohon tunggu...
Andang
Andang Mohon Tunggu... profesional -

free as a bird

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Moga-moga Dibaca Emak Gue, Amin

22 Desember 2011   16:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:53 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

Ibuku

Ibuku dulu

Cantik sekali

Sampai-sampai setiap walikelasku

Berlama-lama menyerahkan raportku

Tersenyum manis pada ibuku

Walau nilai pelajaranku

Sungguh kacau sekali

-----------------------------------------------
Waktu lahirku

Susah payah ibuku

Meregang nyawa untukku

Dari malam hingga subuh

Habis tenaga dan peluh

------------------------------------------------------
Disaat yang amat tidak tepat

Ke rumah sakitpun gak sempat

Baru saja masuk tujuh bulan

Sudah paksakan kelahiran

-----------------------------------------------------

Dan tahukah kamu?

Senangnya waktu kecil dulu

Menggandeng tangan ibuku

Menahannya di tukang mainan

Tak akan pulang sebelum dibelikan

--------------------------------------------------

Waktu sudah besar, aku

Jadi insinyur institut ternama

Pandai membantah tak berkaca

Lupa saat belajar berjalan dan membaca

Dalam pangkuan, dituntun dan dibina
------------------------------------------------------

Tapi lihatlah ibuku kini

Sudah banyak ompong sana-sini

Giginya sudah jadi tulang dan darahku

Dan apakah yang dapat mengganti

Setetes saja air susu ibuku?
------------------------------------------------------

Ya Allah,

Berikan dia kesehatan dan kebahagiaan,

Umur panjang dan cucu dariku

Tentu jangan yang menyusahkan seperti akuJ
---------------------------------------------------------------

Untuk Ibuku.

Andang

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun