Mohon tunggu...
Ezzra Rauwda Pervilian
Ezzra Rauwda Pervilian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai saya Ezzra seorang mahasiswa tingkat akhir yang memiliki minat dengan bisnis dan keuangan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Apa itu Deposito? Pengertian, Jenis-jenis, dan Keuntungannya

30 Oktober 2024   17:30 Diperbarui: 30 Oktober 2024   17:37 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Pixabay: https://www.pexels.com/photo/1-us-dollar-bill-163056/ 

Deposito adalah salah satu instrumen keuangan yang banyak digunakan dalam dunia perbankan, berfungsi sebagai sarana untuk menyimpan dana dalam jangka waktu tertentu dengan imbalan bunga. Dalam konteks ini, deposito sering kali dianggap sebagai alternatif yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan rekening tabungan biasa, karena biasanya menawarkan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Deposito dapat diartikan sebagai tabungan berjangka yang tidak dapat ditarik sebelum jangka waktu yang telah disepakati, kecuali dengan penalti tertentu.

Laporan Bank Umum Terintegrasi  pada Agustus 2024 menyatakan simpanan dengan nominal terbesar terdapat pada simpanan Deposito yang mencakup 36,8% total simpanan.

A. Pengertian Deposito

Secara umum, deposito adalah sejumlah uang yang disimpan oleh nasabah di bank untuk tujuan keamanan dan pertumbuhan modal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deposito merupakan uang yang disimpan dalam rekening bank untuk memberikan kemudahan dalam transaksi dan keamanan. Dalam praktiknya, deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu, yang bisa berkisar dari satu bulan hingga beberapa tahun, tergantung pada kesepakatan antara nasabah dan bank.

Deposito berbeda dari jenis simpanan lainnya seperti rekening giro atau tabungan biasa, di mana dana pada rekening tersebut dapat ditarik kapan saja tanpa batasan waktu. Dengan deposito, nasabah setuju untuk menyimpan dana mereka selama periode tertentu, dan sebagai imbalannya, mereka akan menerima bunga yang lebih tinggi.

B. Jenis-Jenis Deposito

Terdapat beberapa jenis deposito yang umum ditawarkan oleh bank:

  1. Deposito Berjangka: Ini adalah jenis deposito yang paling umum, di mana nasabah menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu (misalnya 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan) dan tidak dapat menarik dana sebelum jatuh tempo tanpa dikenakan penalti.

  2. Deposito On Call: Jenis ini memungkinkan nasabah untuk menarik dana kapan saja dengan pemberitahuan sebelumnya (biasanya 1 hari). Meskipun lebih fleksibel, suku bunga yang ditawarkan biasanya lebih rendah dibandingkan dengan deposito berjangka.

  3. Sertifikat Deposito: Ini adalah bentuk deposito berjangka yang diterbitkan dalam bentuk sertifikat dan dapat dipindahtangankan. Sertifikat ini menunjukkan bahwa pemegangnya memiliki hak atas sejumlah uang yang disimpan di bank.

  4. Deposito Rupiah dan Valas: Nasabah juga dapat memilih untuk menyimpan deposito dalam mata uang rupiah atau valuta asing (valas), tergantung pada kebutuhan dan preferensi mereka.

C. Keuntungan Menggunakan Deposito

Menggunakan deposito memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

  • Tingkat Bunga Lebih Tinggi: Deposito umumnya menawarkan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan rekening tabungan biasa, sehingga lebih menguntungkan bagi nasabah.

  • Keamanan: Dana yang disimpan dalam bentuk deposito relatif aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga batas tertentu.

  • Perencanaan Keuangan: Deposito membantu nasabah merencanakan keuangan mereka dengan lebih baik, karena mereka dapat memilih jangka waktu sesuai kebutuhan dan tujuan keuangan.

Tingkat bunga penjaminan LPS untuk simpanan rupiah di Bank Umum adalah sebesar 4,25%, sedangkan untuk simpanan valas, sebesar 2,25%. Untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR), tingkat bunga penjaminan LPS lebih tinggi, yaitu 6,75%.

D. Risiko dalam Deposito

Meskipun deposito menawarkan banyak keuntungan, ada juga beberapa risiko yang perlu diperhatikan:

  • Likuiditas Terbatas: Salah satu risiko utama dari deposito adalah likuiditasnya yang terbatas. Nasabah tidak dapat menarik dana sebelum jatuh tempo tanpa dikenakan penalti.

  • Inflasi: Jika tingkat inflasi melebihi suku bunga deposito, nilai riil dari uang yang disimpan dapat berkurang seiring waktu.

  • Risiko Suku Bunga: Jika suku bunga pasar meningkat setelah nasabah membuka deposito dengan suku bunga tetap, maka nasabah mungkin kehilangan kesempatan untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi.

Kesimpulan

Deposito merupakan instrumen keuangan yang bermanfaat bagi individu maupun perusahaan untuk menyimpan dana dengan aman sambil mendapatkan imbal hasil melalui bunga. Dengan berbagai jenis pilihan dan keuntungan yang ditawarkan, deposito menjadi salah satu cara efektif untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek hingga menengah. Namun, penting bagi nasabah untuk memahami risiko terkait serta memilih jenis deposito yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun