Mohon tunggu...
Ezzra Rauwda Pervilian
Ezzra Rauwda Pervilian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai saya Ezzra seorang mahasiswa tingkat akhir yang memiliki minat dengan bisnis dan keuangan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Deflasi yang Disebut Dapat Berdampak Positif oleh Menteri Keuangan

8 Oktober 2024   17:30 Diperbarui: 8 Oktober 2024   17:32 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/free-photo/woman-shopping-organic-vegetables-fruits_5519335.htm#fromView=search&page=1&position=2&uuid=c244955b-5f75-42ec-8be6

Pengaruhnya terhadap daya beli menurut dia, penting dicermati karena konsumsi domestik selama ini menjadi kunci utama pertumbuhan ekonomi RI. Hal ini tercermin dalam indikator Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur. Demand atau permintaan selama ini memegang peranan penting, dan demand domestik jauh lebih besar dibanding internasional.

Tidak hanya Indonesia, beberapa negara Asean juga alami deflasi secara bulanan seperti, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam.

Belajar dari Kasus Jepang

Kasus deflasi di Jepang merupakan salah satu contoh paling parah dari fenomena ini, yang dimulai setelah pecahnya gelembung harga aset pada awal 1990-an. Setelah periode pertumbuhan pesat di akhir 1980-an, di mana harga saham dan properti melonjak, Jepang mengalami penurunan harga yang berkepanjangan, dikenal sebagai "lost decade." Selama lebih dari dua dekade, deflasi mengakibatkan stagnasi ekonomi, dengan penurunan konsumen yang menahan pengeluaran karena harapan harga akan terus menurun. Hal ini menciptakan spiral deflasi yang sulit dihentikan, di mana perusahaan mengurangi investasi dan memotong biaya, termasuk pemotongan upah dan PHK. Gubernur Bank of Japan (BoJ), Haruhiko Kuroda, telah berulang kali menyatakan bahwa deflasi berkelanjutan ini mengancam pertumbuhan ekonomi dan inovasi, serta menciptakan tantangan bagi kebijakan moneter yang berusaha untuk mendorong inflasi kembali ke target yang diinginkan. Meskipun upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini melalui kebijakan moneter yang agresif, seperti suku bunga negatif dan pembelian obligasi besar-besaran, dampak jangka panjang dari deflasi tetap menjadi tantangan besar bagi perekonomian Jepang

Apa Selanjutnya ?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) telah menyebutkan beberapa solusi yang diutamakan untuk mengatasi deflasi yang terjadi di Indonesia, terutama yang disebabkan oleh penurunan harga komoditas pangan. Berikut adalah beberapa solusi yang dia sebutkan:

1. Mengkaji Lebih Lanjut Penyebab Deflasi :

Zulhas mengatakan bahwa pemerintah akan mengkaji lebih lanjut penyebab deflasi, termasuk apakah penurunan harga komoditas pangan disebabkan oleh stok yang berlebih atau daya beli yang turun

2. Mengatasi Stok Komoditas yang Berlebih :

Dia menekankan bahwa stok komoditas pangan yang berlebihan adalah salah satu penyebab utama deflasi. Misalnya, penanaman pangan yang sempurna dapat menyebabkan stok yang berlebih dan harga yang terlalu murah.

3. Menggunakan Dana APBD untuk Mengendalikan Inflasi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun